Berita Internasional

Hagia Sophia Turki Jadi Masjid, Yunani Bakal Jadikan Rumah Mustafa Kemal Ataturk Museum Genosida

Yunani melalui Menteri Pembangunan Pedesaan, Makis Voridis, melontarkan ancaman setelah Turki hendak mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

Editor: m nur huda
ENCYCLOPAEDIA BRITANNICA
Bangunan Hagia Sophia di Istanbul, Turki. 

TRIBUNJATENG.COM, ATHENA - Yunani melalui Menteri Pembangunan Pedesaan, Makis Voridis, melontarkan ancaman setelah Turki hendak mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

Voridis mengancam bakal menjadikan rumah Mustafa Kemal Ataturk, bapak Turki modern sekaligus presiden pertama, sebagai museum genosida.

Dalam wawancaranya dengan MEGA, Voridis mengatakan bahwa keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengubah Hagia Sophia jadi masjid "menjijikkan".

Respons Patriark Theodore II Atas Masjid Hagia Sophia Turki: Menambah Duri Besar Lain 

Soal Reklamasi Ancol Menempel Daratan, Ahok: Sekarang Reklamasi Pantai Jadi Boleh

Kota Solo Sudah Zona Hitam Virus Corona, Ini Arti Zona Hitam hingga Respons Ganjar

Seorang Pedagang Pasar Meninggal karena Corona, Pasar Harjodaksino Solo Ditutup Total

Ilustrasi Turki - Bangunan Hagia Sophia.
Ilustrasi Turki - Bangunan Hagia Sophia. (Shutterstock via Kompas.com)

Dia menekankan Ankara sama sekali tidak mempunyai ketertarikan untuk menjalin relasi positif dengan negara Barat maupun komunitas internasional.

"Kemarahan, kebencian, kesedihan, dan rasa penghinaan yang dalam terutama terjadi di Yunani," kata Voridis dikutip Greek City Times Minggu (12/7/2020).

Dia mengatakan, Hagia Sophia tidak sekadar bangunan kebudayaan, sekaligus simbol bagi Kekristenan dan Ortodox.

Museum Hagia Sophia di Istanbul, Turki.
Museum Hagia Sophia di Istanbul, Turki. (Shutterstock)

Voridis kemudian ditanya jawaban seperti apa yang bakal diberikan oleh Athena, setelah pengadilan Turki mencabut status museum pada Jumat (10/7/2020).

Dia menjawab yang paling cepat dan jelas adalah "simbol paling ekstrem" adalah mengubah rumah kelahiran Mustafa Kemal Ataturk di Thessaloniki sebagai museum genosida.

Dia kemudian menyatakan bahwa dunia seharusnya menyadari Turki menjadi ancaman stabilitas dunia, dengan Barat harus memberi pesan tegas.

"Kita harus menegaskan bahwa Erdogan benar-benar tak terkendali dan negara Barat akan segera menghadapinya," jelas Voridis.

Selain Voridis, koleganya, Menteri Luar Negeri Nikos Dendias juga meminta agar Komisi Eropa menyiapkan langkah tegas bagi Ankara.

Dia menuturkan, dia akan berusaha membawa permasalahan tersebut dalam pertemuan para menteri luar negeri Komisi Eropa Senin (13/7/2020).

Menurutnya, mencabut status Hagia Sophia dan mengubahnya menjadi masjid seharusnya mendapat perhatian Uni Eropa hingga PBB.

"Kami punya kewajiban konstitusional untuk melindungi hak kami. Yunani jelas akan melindungi kepentingannya, dan Uni Eropa harus mengakuinya," jelas Dendias.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved