Berita Semarang
Kisah Pak Tan Semarang Hidup Tanpa Lambung dan Ginjal, 25 Tahun Bersahabat dengan Kanker Ganas
Kisah Tan Sing Tjwan atau dikenal Pak Tan, warga Bulustalan Kota Semarang sudah 25 tahun bersahabat dengan kanker ganas. Kehilangan lambung dan ginjal
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Menurut Pak Tan, kanker di lever berhasil disembuhkan di Guangzhou.
Dia pun kemudian melanjutkan hidupnya seperti biasa.
Namun setelah pengobatan itu, dia merasakan sakit di perutnya secara terus menerus.
Dia lalu beriniasiatif memeriksakan diri ke rumah sakit Elizabeth Semarang di tahun 2017.
Hasil pemeriksaan ditemukan lagi kanker lambung.
Dokter menyarankan untuk operasi mengambil lambung.
"Lambung diangkat dulu baru dibiopsi ketauan ternyata primary cancer dari pankreas lagi."
"Itu pada tahun 2018 bertepatan saat istri meninggal."
"Fungsi lambung digantikan dengan usus kecil, jadi fungsi lambung digantikan usus," terangnya.
Efek dari tidak memiliki lambung, lanjut Pak Tan, porsi makannya saat ini terhitung sedikit sekira 2 sampai 3 sendok sekali makan.
Dalam sehari dia makan bisa sampai tiga kali dengan menu makan nasi dan sayur.
Tidak heran tubuhnya semakin kurus, saat pertama terkena kanker berat badannya dapat mencapai 70 kilogram.
Kini beratnya hanya sekira 40 kilogram.
"Setiap hari perut saya sakit, buat makan tidak enak, tetapi harus saya paksakan," ujarnya.
Selepas kehilangan lambung dan ginjal lantaran kanker.