Waspada, Jangan Sembarangan Unggah Data Pribadi ke Media Sosial

TRIBUNJATENG.COM, BOJONEGORO - Di masa Pandemi Covid-19 ini, banyak warga yang menggunakan waktunya untuk bersosialisasi melalui media sosial.

Media sosial merupakan sebuah media jejaring sosial dengan para penggunanya dapat berbagi pikiran, foto, video dan saling berhubungan satu sama lain melalui daring.

Tapi tak jarang masyarakat yang mempunyai media sosial kurang menjaga data pribadinya.

Yakni mengunggah foto KTP di media sosial, tidak menyembunyikan email, memberikan password yang sangat mudah serta sama di beberapa media sosialnya.

Kemudian tidak menyobek data pribadi di paket pengirimaan yang diterimanya, memberikan nomor telepon dan tanggal tahun lahir secara cuma-cuma.

“Sehingga kerap kali baik nomor telepon dan data pribadinya disalahgunakan dengan cara di-chat pinjaman online, fake call center yang dapat berakhir pada kasus penipuan,” kata mahasiswa KKN Undip 2020, Dyah Ayu Rahmasari, Senin (20/7/2020).

Di lokasi tempatnya melakukan KKN yakni di Desa Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Dyah melakukan sosialisasi door to door sebagai upaya meminimalkan pertemuan yang membuat masyarakat terkumpul.

“Ini agar masyarakat dapat berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan mengerti bahwa data pribadi dalam media sosial dapat ditemukan oleh siapa saja sehingga tidak sepenuhnya aman,” katanya.

Ia berharap, masyarakat menjadi lebih memahami bagaimana cara untuk tidak dengan mudah menyebarkan data pribadinya, dapat mengenali ancaman dari data pribadi apabila tersebar luas.

Sehingga dengan adanya program ini, masyarakat menjadi lebih peduli dengan data pribadinya dan dapat menciptakan rasa aman pada pribadinya.

Berdasarkan data dari Kompas.com penggunaan sosial media pada saat adanya pandemi Corona yang menyebabkan masyarakat menjadi di rumah saja naik hingga 13 persen.

Sehingga perlu adanya upaya-upaya pengenalan dan pencegahan penyalahgunaan data privasi dalam media sosial.

Kepala Kepala Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) LPPM Undip, Fahmi Arifan ST M.Eng mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, kegiatan KKN difokuskan pada pendampingan masyarakat untuk menghadapi pandemi.

“Harapannya, hasil pengetahuan mahasiswa yang selama ini dipelajari di kampus dapat diaplikasikan ke masyarakat,” kata Fahmi.

Menurutnya, saat ini teknologi informasi memudahkan setiap orang melakukan berbagai kebutuhan aktivitasnya.

Namun demikian, kewaspadaan terhadap orang yang berniat jahat tentu harus dikuatkan. (*)