Berita Jawa Tengah
UMK Sumbangkan Alat Pembuat Gagang Pisau dari Bahan Limbah Plastik ke Pelaku UMKM Kudus
Selain bisa membantu perbaikan lingkungan karena terbuat dari limbah plastik, juga bisa mengurangi ongkos produksi.
Penulis: raka f pujangga | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah dosen Universitas Muria Kudus (UMK) menyumbangkan alat pembuat gagang pisau dari bahan limbah plastik.
Alat tersebut diberikan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) pembuat pisau di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Selain bisa membantu perbaikan lingkungan karena terbuat dari limbah plastik, juga bisa mengurangi ongkos produksi.
• Punya Kebiasaan Begadang dan Makan Mie Instan, Pria Ini Divonis Menderita 16 Penyakit Sekaligus
• Awalnya Ajak Main Kartu Remi Hukuman Jentik Telinga, Lama-lama RAP Perkosa Adik Ipar di Kamar
• Mengapa Yodi Prabowo Sampai Bunuh Diri? Ini Kata Polisi dan Fakta yang Dihimpun
• Kabar Terkini Achmad Purnomo Setelah Positif Covid-19: Ini Malah Mau Renang
Ketua Tim Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) 2020, Arif Setiawan mengatakan, UMKM memiliki kendala yang hampir sama, termasuk UD Hasil Logam yang memproduksi aneka jenis pisau itu kesulitan alat produksi.
"Kemampuan produksi terbatas karena minimnya alat produksi," katanya, dalam keterangannya, Sabtu (25/7/2020).
Selain alat produksi yang terbatas, manajemen usaha yang masih tradisional dan pemasaran yang masih terbatas.
Beberapa permasalahan tersebut harus dicarikan solusi agar pengembangan UMKM bisa terus berjalan.
Untuk alat, pihaknya membuatkan alat pembuat gagang pisau dari bahan limbah plastik.
Alat tersebut belum ada di pasaran, sehingga pihaknya harus melihat praktek pembuatan pisau untuk menentukan alat seperti apa yang dibutuhkan UMKM pisau tersebut.
"Setelah kami lihat, kami langsung membuat sesuai kebutuhannya," terangnya.
Akhirnya alat pembuat gagang pisau dari bahan limbah plastik selesai dibuat dan bisa digunakan.
Alat tersebut bisa digunakan selama 24 jam nonstop, untuk mebuat gagang pisau hanya membutuhkan waktu dua menit saja.
Pihaknya memang fokus alat yang bisa mengolah bahan baku dari limbah plastik, selain karena murah juga membantu dalam upaya pengurangan sampah plastik.
Selain itu harganya juga murah, satu kilo limbah plastik harganya cuma Rp 6.000, sementara satu kilogram limbah plastik bisa untuk 200 gagang pisau.
Ponpes Al Hamidah Grobogan Dijadikan Pesantren Ramah Anak, Tempat Santri Tewas Dihajar Rekannya |
![]() |
---|
Ratusan ABK Meninggal di Perairan Jateng, Penyebab Kurangnya Perhatian Nahkoda dan Pemilik |
![]() |
---|
Alasan Bupati Pemalang Nonaktif Minta 49 Kepsek Setor Uang Rp342 Juta: Kebutuhan Lebaran Banyak |
![]() |
---|
Video Tambang Pasir Ilegal di Magelang Disegel Diduga Dibeking Aparat |
![]() |
---|
Sempat Terkendala Cuaca Buruk, Kapal Pembawa 6 Jenazah ABK Asal Pemalang Akhirnya Tiba di Tegal |
![]() |
---|