Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Update Virus Corona Kota Semarang Sabtu 25 Juli 2020

Dilansir dari laman https://siagacorona.semarangkota.go.id/ kasus postifi Corona, update terakhir Jumat 24 Juli 2020 mencapai angka 750 kasus.

Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
Tribun Jateng/Re Klara Muhammad Cuba
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJATENG.COM - Update kasus virus Covid-19 atau Corona di Kota Semarang terbaru.

Dilansir dari laman https://siagacorona.semarangkota.go.id/ kasus postifi Corona, update terakhir Jumat 24 Juli 2020 mencapai angka 750 kasus.

Dengan rincian 583 dari dalam Kota Semarang, dan 167 berasal dari luar Kota Semarang.

PDP yang masih menunggu hasil swab sebanyak 351 pasien.

Orang dalam pemantau tercatat 298 orang.

Pasien sembuh mencapai 2310 dan meninggal sebanyak 407 kasus.

Sedangkan dari data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang pada Jumat 24 Juli 2020 pukul 16.00 WIB,kasus positif tertinggi ada di Kecamatan Pedurungan dan Tembalang.

Disusul kecamatan Semarang Utara dan Genuk.

Sedangkan kasus positif paling sedikit ada di Kecamatan Mijen.

Berikut data sebaran kasus Covid-19 di Kota Semarang dari data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Semarang pada Jumat 24 Juli 2020 pukul 16.00 WIB :

1. Kecamatan Semarang Utara
- Bandarharjo : 16
- Panggung Kidul : 2
- Kuningan : 5
- Tanjungmas : 30
- Plombokan : 2
- Bulu Lor : 3
- Purwosari : 2
- Dadapsari : 3
- Panggung Lor : 4

Total Kasus : 67

2. Kecamatan Semarang Timur
- Karangturi :1
- Mlatiharjo : 3
- Mlatibaru : 2
- Kemijen :2
- Sarirejo : 5
- Rejomulyo : 1
- Bugangan : 1
- Karangtempel : 2
- Rejosari : 9

Total Kasus : 26

3. Kecamatan Semarang Selatan
- Randusari : 1
- Barusari : 7
- Lamper Kidul : 1
- Wonodri : 1
- Mugassari :3
- Pleburan : 1
- Paterongan : 2

Total Kasus : 16

4. Kecamatan Semarang Tengah
- Kranggan : 3
- Pindrikan Lor : 7
- Miroto : 1
- Purwodinatan : 5
- Brumbungan : 2
- Kauman : 3
- Karang Kidul : 1
- Jagalan : 5
- Gabahan : 7
- Pandansari : 2
- Sekayu : 1

Total kasus : 37

5. Kecamatan Semarang Barat
- Manyaran : 6
- Bojong Salaman : 1
- Tawang Sari : 5
- Kalibanteng Kulon : 3
- Tambakharjo : 1
- Kembangarum : 9
- Tawangmas : 1
- Krobokan : 1
- Karangayu : 7
- Krapyak : 4
- Ngemplak Simongan : 5
- Salamanmloyo : 2
- Gisikdrono : 7

Total Kasus : 52

6. Kecamatan Gayamsari
- Siwalan : 2
- Tambakrejo : 4
- Pandean Lamper : 4
- Sawah Besar : 7
- Sambirejo : 1
- Gayamsari : 3
- Kaligawe : 3

Total Kasus : 24

7. Kecamatan Candisari
- Tegalsari : 4
- Candi : 8
- Jatingaleh : 12
- Karanganyar Gunung : 3
- Kaliwiru : 2
- Jomblang : 6

Total Kasus : 35

8. Kecamatan Pedurungan
- Tlogosari Kulon :16
- Tlogomulyo : 6
- Kalicari : 1
- Tlogosari Wetan : 2
- Pedurungan Tengah : 6
- Pedurungan Kidul : 7
- Pedurungan Lor : 4
- Penggaron Kidul : 2
- Plamongansari : 6
- Muktiharjo Kidul : 9
- Gemah : 6
- Palebon : 5

Total Kasus : 70

9. Kecamatan Genuk
- Trimulyo : 1
- Banjardowo : 7
- Bangetayu Wetan :2
- Karangroto : 7
- Muktiharjo Lor : 4
- Penggaron Lor : 2
- Genuksari : 11
- Kudu : 2
- Gabangsari : 4
- Bangetayu Kulon : 11
- Sembungharjo : 3

Total Kasus : 54

10. Kecamatan Tembalang
- Kramas : 2
- Jangli : 3
- Meteseh : 10
- Tandang : 3
- Sendangguwo : 10
- Rowosari : 4
- Mangunharjo : 1
- Sambiroto : 12
- Kedungmundu : 4
- Sendangmulyo : 19
- Bulusan : 1
- Tembalanga : 1

Total Kasus : 70

11. Kecamatan Gajahmungkur
- Gajahmungkur : 5
- Bendungan : 1
- Lempongsari : 1
- Bendan Ngisor : 9
- Karangrejo : 3
- Sampangan : 5

Total Kasus : 24

12. Kecamatan Ngaliyan
- Tambakaji : 6
- Purwoyoso : 1
- Bringin : 7
- Ngaliyan : 1
- Bambankerep : 3
- Kalipancur : 10
- Wates : 6
- Wonosari : 3
- Gondoriyo : 3

Total Kasus : 40

13. Kecamatan Gunungpati
- Sumurejo :3
- Cepoko : 1
- Sukorejo : 3
- Plalangan : 1
- Patemon : 1
- Gunungpati : 2
- Pongangan : 1
- Sadeng : 1
- Kandri : 1
- Ngijo : 2
- Mangunsari : 1

Total Kasus : 17

14. Kecamatan Banyumanik
- Padangsari : 3
- Banyumanik : 2
- Ngesrep : 2
- Gedawang : 3
- Srondol Wetan : 4
- Pudak Payung : 9
- Pedalangan : 2
- Tinjomoyo : 3

Total kasus : 28

15. Kecamatan Mijen
- Purwosari : 1
- Jatisari : 5
- Mijen : 2
- Kedungpane : 2
- Bubakan : 1
- Tambangan : 3
- Jatibarang : 1

Total Kasus : 15

16. Kecamatan Tugu
- Mangkang Wetan : 8
- Mangunharjo (tugu) : 3
- Mangkang Kulon : 4
- Tugurejo : 1

Total Kasus : 16

Luar Kota : 159

Total kasus pada Jumat 24 Juli 2020 : 750.

Data bisa berubah sewaktu-waktu.

Covid-19 di Jateng

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diupdate terakhir oleh laman https://corona.jatengprov.go.id/ pada Sabtu 25 Juli pukul 12.00 WIB, kasus positif corona di Jateng mencapai 8.227.

Di laman ini juga tersedia daftar rumah sakit rujukan penanganan Corona yang ada di seluruh Jawa Tengah.

Serta data jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Kasus positif di Jawa Tengah mencapai angka 8.227.

Dengan rincian 3.025 menjalani perawatan, 4.505 sembuh dan 697 kasus meninggal.

PDP atau Pasien Dalam Perawatan berjumlah 11.122.

1.241 masih menjalani perawatan, 8.361 dinyatakan sembuh dan 1.520 kasus meninggal.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan atau ODP berjumlah sebanyak 45.823.

328 masih dalam pemantauan dan 45.495 sudah selesai tahap pemantauan.

Data tersebut bisa berubah sewaktu-waktu.

Update virus Corona Jawa Tengah 25 Juli 2020
Update virus Corona Jawa Tengah 25 Juli 2020 (corona.jatengprov.go.id)

Sebagai ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus corona, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengagas gerakan pola hidup baru, yakni hidup bersama Covid-19.

Gerakan ini pun telah disampaikan ke bupati dan wali kota di Jateng agar bisa bersama-sama bertindak.

"Mengingat angka-angka Covid-19 masih dinamis, maka kita harus dorong pola hidup baru.

Mulai sekarang kami buat 'Hidup Bersama Covid-19'.

Move on yuk.

Kita harus merubah pola hidup baru," kata Ganjar, Selasa (28/4/2020).

Sejumlah aspek kehidupan sosial diharuskan berubah sejalan pola hidup sehat agar terhindar dari corona.

Antara lain, masyarakat harus jaga jarak, kalau tidak bisa didenda oleh negara, selalu pakai masker, selalu cuci tangan pakai sabun.

Misalkan tidak ada air mengalir, bisa pakai disinfektan yang siap sedia di kantong masing-masing.

"Sehingga, dalam sistem sosial ekonomi kita berubah menjadi gaya atau pola hidup baru," jelasnya.

Kemudian, aspek sosial lain yang harus diperhatikan di antaranya kerumunan dibatasi maksimal empat orang dan harus berjarak.

Lalu, sistem antri dibuatkan garis dan titik dengan jarak. Begitu juga dengan sistem transportasi yakni harus longgar.

Begitu juga di pasar, pabrik, kantor harus ada protokol ketat untuk jaga jarak.

Aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan terus menerus yang akhirnya menjadi kebiasaan atau gaya hidup.

"Hal itu bisa dilakukan agar kehidupan menjadi lebih mendekati normal. Ini tidak mudah tapi kita harus cari inovasi terus," ujarnya.

Soal keamanan di Jateng di tengah pandemi ini, Ganjar menyebut ada ekses dengan meningkatnya angka kriminalitas.

Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga tempat tinggal dengan menghidupkan ronda atau berpatroli malam.

"Kekuatan nilai-nilai kultural harus dibangkitkan lagi. Tepo sliro, gotong royong, tidak berebut," ucap orang nomor satu di Jateng ini.

Terkait ketahanan pangan di desa, ia minta seluruh bantuan masyarakat yang beragam sebaiknya dikumpulkan dalam satu tempat di lumbung pangan tingkat RT/RW atau kelurahan/desa.

Itu dilakukan supaya untuk mengurangi ekses sosial. Tidak hanya bantuan dari pemerintah tapi juga dari nonpemerintah, Baznas, CSR, donasi dan lain-lain. (*)

TONTON JUGA dan SUBCRIBE

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved