Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Buronan KPK

BERITA LENGKAP: Asal Usul Djoko Tjandra hingga Kabar Hanya 4 Orang yang Tahu Operasi Penangkapannya

Buronan kasus cessie Bank Bali, Djoko Sugiarto Tjandra akhirnya berhasil ditangkap oleh Bareskrim Polri. Ia ditangkap setelah Polri berkomunikasi deng

(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Terpidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (30/7/2020). Djoko Tjandra ditangkap di Malaysia. 

Djoko kemudian banyak memperoleh proyek dari negara seperti Pertamina, PLN, dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Sejak 1979-1981, Djoko mengembangkan pembangkit listrik Belawan di Sumatera Utara. Ia juga memperluas kilang minyak di Balikpapan, juga mengembangkan sebuah kilang minyak di Cilacap dan pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur.

Tidak hanya pada sektor energi, ia juga melebarkan sayap bisnis ke sektor properti dengan mengembangkan blok kantor. Proyek-proyek yang pernah ia tangani antara lain pembangunan gedung Lippo Life, Kuningan Plaza, dan BCA Plaza. Ia juga terlibat dalam pengembangan Mal Taman Anggrek.

Djoko dikatakan sebagai tokoh utama PT Mulialand yang didirikan awal 1970-an oleh ayah Djoko Tjandra, Tjandra Kusuma (Tjan Boen Hwa).

Bisnis keluarga ini kemudian dijalankan bersama oleh saudara-saudaranya, Eka Tjandranegara, Gunawan Tjandra, dan Djoko Tjandra sendiri.

Mulialand terlibat dalam pengerjaan konstruksi dan properti mewah seperti Hotel Mulia Senayan, Wisma Mulia, Menara Mulia, Wisma GKBI, Menara MuliaPlaza 89, Plaza Kuningan, dan Apartemen Taman Anggrek.

Tidak berhenti di situ, pada 5 November 1986, mereka mendirikan PT Mulia Industrindo, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kaca dan keramik.

Kasus Korupsi

Kasus korupsi Djoko Tjandra sendiri bermula sekitar tahun 1998. Pada saat itu Djoko menghadiri pertemuan di Hotel Mulia di Jakarta untuk membahas upaya Bank Bali mengumpulkan Rp904 miliar yang terhutang oleh tiga bank. Ketiga bank itu diketahui telah diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Djoko hadir sebagai direktur PT Era Giat Prima. Nama besar lainnya, Setya Novanto diketahui sebagai direktur utama. Mereka bernegosiasi soal pengalihan tagihan Bank Bali terhadap Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI). Bank Bali dengan PT Era Giat Prima menandatangani cessie pada Januari 1999. Cessie itu berisi hak penagihan piutang kepada PT Era Giat Prima.

Keanehan kasus Bank Bali kemudian mencuat pada 1999. Djoko diselidiki oleh polisi dan Kejaksaan Agung. Ia didakwa melakukan korupsi dan dituntut 18 bulan oleh jaksa. Namun ia dibebaskan pada 6 Maret 2000 karena wakil hakim ketua memutuskan kasus itu disidangkan oleh pengadilan perdata.

Pada 2008 Kejaksaan Agung mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung terkait Djoko Tjandra. Sehari sebelum putusan dijatuhkan, Djoko terbang menggunakan pesawat charter dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Port Moresby, Papua Nugini.

Beredar kabar Djoko Tjandra telah mengganti kewarganegaraan selama menjadi buronan. Dia sempat membuat E-KTP dan mendaftarkan permohonan Peninjauan Kembali ke Pengadilan Negeri Jaksel pada 8 Juni. Ia berhasil masuk Indonesia tanpa diketahui penegak hukum.(tribun network/igm/yud/dod)

Manga One Piece 986 Terbaru: Kinemon dan Denjiro Berhasil Menusuk Kaido, Nami Tertangkap Big Mom

Tiga Seri MotoGP 2020 Kembali Dibatalkan: Di Argentina, Thailand, dan Malaysia

Sopir Bus Sugeng Rahayu Meninggal Kecelakaan Tabrak Benteng Takeshi Pasar Kertek Wonosobo

Suami Pedangdut Fitri Carlina Murka Setelah Diminta Nikah Lagi, Istri Putus Asa Belum Dapat Momongan

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved