Berita Semarang
Para Pedagang Pernak Pernik Kemerdekaan Mulai Bermunculan di Sudut-Sudut Kota Semarang
Ia datang ke Semarang jauh jauh hari karena biasanya puncak penjualan pernak pernik pada awal-awal bulan Agustus
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, para pedagang pernak pernik kemerdekaan mulai menjamur di beberapa sudut Kota Semarang. Seolah tidak terdampak pandemi, para pedagang ini tetap meraup untung pada momen kemerdekaan Indonesia.
Taufik Candra, salah seorang pedagang pernak pernik kemerdekaan di Kota Semarang mengatakan bahwa ia sudah mulai berjualan pada sejak 25 Juli 2020.
Ia datang ke Semarang jauh jauh hari karena biasanya puncak penjualan pernak pernik pada awal-awal bulan Agustus.
"Saat ini sudah masuk puncak penjualan. Karena warga biasanya mulai memasang bendera pada awal Agustus sesuai dengan imbauan pemerintah," katanya saat dijumpai Tribun Jateng pada Senin (3/8)
Pria asal Desa Ciburial, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat sudah selama 12 tahun berjualan pernak pernik kemerdekaan di Kota Semarang.
Produk yang ia jual pun merupakan produksi buatan dirinya.
Menurutnya di desanya memang terkenal memproduksi bendera dan pernak pernik kemerdekaan.
Penjualannya pun dari Aceh sampai Papua.
"Produk yang saya jual buatan saya sendiri, berkisar dari 5 ribu rupiah sampai 50 ribu rupiah,"
Namun pada tahun ini menurutnya jumlah pedagang pernak pernik di Kota Semarang tak sebanyak tahun sebelumnya.
Biasanya ia datang ke semarang bersama 7 sampai 9 sanak keluarga.
Namun kali ini hanya 4 orang saja. Hal itu dikarenakan beberapa pedagang tidak mempunyai cukup modal untuk berjualan akibat modal habis untuk bertahan hidup di masa pandemi Covid19.
Dengan tak begitu banyak pedagang pernak pernik kemerdekaan, hal itu membuat sedikit persaingan dalam bisnis berjualan bendera dan pernak pernik kemerdekaan. Dirinya yakin akan kebanjiran keuntungan pada tahun ini.
"Namun saingan saat ini adalah para pedagang bendera secara online. Mereka bisa mampu menjual lebih murah," katanya
Sementara salah satu pembeli Bendera, Andika menuturkan bahwa ia membeli bendera untuk dipasang di rumahnya.
Hal itu karena ia baru saja menikah dan menempati tempat tinggal baru sehingga belum mempersiapkan bendera untuk tempat tinggal barunya.
"Nikahnya tahun kemarin. Baru pindah kemarin Februari. Jadi belum beli bendera untuk dipasang di rumah," katanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/topik-penjual-bendera-mera.jpg)