KKN Undip
Cara Membuat Disinfektan Berbahan Dasar Nira Siwalan, Mudah dan Murah
Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Tahun 2020, Imalatus Sa’adah membuat disinfektan alami dari bahan dasar nira siwalan. Pemilihan bahan nira siwalan dikare
TRIBUNJATENG.COM, REMBANG – Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Tahun 2020, Imalatus Sa’adah membuat disinfektan alami dari bahan dasar nira siwalan.
Pemilihan bahan nira siwalan disebabkan bahan yang mudah ditemukan di daerah sekitar Desa Kenongo, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, lokasi pelaksanaan KKN.
“Disinfektan sebagai bahan pembunuh mikroorganisme sangat dibutuhkan di era pandemi Covid-19. Disinfektan disemprotkan pada benda sehingga bakteri dan virus akan mati,” kata Imalatus Sa’adah, Rabu (5/8/2020).

Proses yang dilakukan dalam pembuatan diisnfektan alami cukup sederhana.
Persiapan bahan yang digunakan adalah nira siwalan, air dan jeruk nipis.
Alat yang disiapkan adalah alat steam, panci, parut, gelas, kompor, sendok dan wadah plastik.
Nia siwalan sebagai bahan dasar akan didiamkan selama 3 hari untuk dijadikan sebagai bahan cuka (untuk hasil yang lebih baik, cuka yang dihasilkan sebaiknya disuling terlebih dahulu).
Minyak essensial didapatkan dari proses sendiri atau membeli produk tersebut.
Pembuatan minyak essensial dimulai dengan memarut kulit jeruk nipis.
Kulit tersebut dicampur dengan minyak goreng secukupnya.
Campuran disuling selama kurang lebih 4 jam.
Hasil dari sulingan akan ditiriskan sehingga minyak essensial akan berpisah dengan limbah kulit jeruk nipis.
Untuk memulai pembuatan disinfektan alami diperlukan setengah cangkir cuka dan air sedangkan untuk takaran minyak essensial sebanyak 12 tetes.
Bahan tersebut kemudian dicampurkan dan disinfektan alami dapat digunakan.
"Disinfektan nira siwalan hampir sama dengan disinfektan alami lainnya untuk masa ketahanannya yakni kurang lebih 1 jam," katanya.
Sebagai wujud dari pengabdian kepada masyarakat dan pengenalan program KKN, mahasiswa KKN melakukan sosialisasi mengenai Covid-19 dan disinfektan alami nira siwalan.
Sosialisasi dilakukan secara door to door atau dari pintu rumah satu ke rumah yang lain dengan memanfaatkan media cetak berupa brosur disinfektan alami.
Harapan dengan adanya sosialisasi masyarakat akan semakin peduli dengan Covid-19.
Program sosialisasi juga dilakukan secara bertahap.
Antusiasme masyarakat tentang produk dan KKN Undip cukup baik.
Muncul berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan hal tersebut.
Kepala P2KKN Undip, Fahmi Arifan menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, kegiatan KKN difokuskan pada pendampingan masyarakat untuk menghadapi pandemi.
“Harapannya, hasil pengetahuan mahasiswa yang selama ini dipelajari di kampus dapat diaplikasikan ke masyarakat,” kata Fahmi.(*)