Berita Internasional
Cerita Saksi Dekat dengan Ledakan di Beirut: Aku Tidak Percaya Masih Hidup
Pihak berwenang Lebanon mengatakan sedikitnya 78 orang tewas dan ribuan orang dikabarkan cedera dalam ledakan besar-besaran di pelabuhan di Ibu Kota,
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pihak berwenang Lebanon mengatakan sedikitnya 78 orang tewas dan ribuan orang dikabarkan cedera dalam ledakan besar-besaran di pelabuhan di Ibu Kota, Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat.
Ledakan yang mengakibatkan gelombang kejutan di seluruh kota, menyebabkan kerusakan luas bahkan sampai pinggiran ibu kota.
Dikutip dari Aljazeera, rekaman ledakan oleh warga di media sosial menunjukkan kolom asap naik dari pelabuhan diikuti oleh ledakan besar, mengirimkan awan putih dan bola api ke langit.
Mereka yang merekam kejadian dari bangunan tinggi 2 km (satu mil) dari pelabuhan terlempar ke belakang oleh goncangan.
Ledakan yang menyebabkan kerusakan luas dan membuat panik warga sekitar.
Salah satu saksi mata mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur masih bisa bertahan hidup setelah mengalami ledakan tersebut.
"Saya berada beberapa meter dari pusat listrik di Lebanon, yang sejajar dengan pelabuhan. Keluar dari mobil, saya lari ke pintu masuk salah satu bangunan, kemudian menyadari bahwa bangunan itu hancur. Aku tidak percaya masih hidup," Nada Hamza, seorang warga Beirut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan ada satu orang warga negara Indonesia yang luka namun kondisi sudah stabil.
"Ada satu WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan. Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan. Yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter rumah sakit dan sudah kembali ke apartmennya di Beirut," kata Faizasyah dikutip dari BBC Indonesia.
Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari, mengatakan WNI yang mengalami luka tersebut adalah seorang perempuan yang berada di kawasan Jal El Dib, sekitar delapan kilometer dari Pelabuhan Beirut.
"Luka sudah dijahit oleh dokter. Saat ini sudah pulang dan berada di apartemen bersama empat WNI lainnya di Jal El Dib," kata Hajriyanto, Rabu (5/8).
Di Lebanon, terdapat total 1.447 WNI, 213 di antaranya masyarakat dan keluarga besar KBRI) dan 1.234 TNI anggota kontingen Garuda.
Menurut Dubes RI untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari, KRI Sulthan Hasanuddin 366—yang bertugas sebagai Kontingen Garuda Satgas MTF dalam UNIFIL—terkonfirmasi aman karena sedang berlayar di Mersin, Turki.
Hamzah Assuudy Lubis selaku Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di Lebanon menjelaskan, ledakan dirasakan seperti gempa kurang lebih 10 detik.
Dia dan beberapa teman sesama mahasiswa tinggal di daerah Barbir, Beirut, yang berjarak kurang lebih empat kilometer dari lokasi kejadian.
Mahasiswa Indonesia lain bernama Fitrah Alif melalui akun Twitternya menulis, "65 mahasiswa terpantau aman lagi pada rebahan di kasur asrama masing-masing.
"Saya lagi di asrama di kota Tripoli, sekitar 80 kilometer dari Beirut dan tidak terasa guncangan, namun teman yang tinggalnya 8 km dari titik ledak, dia merasa seperti gempa, terasa getarannya," kata Fitrah kepada BBC Indonesia.
2.750 ton amonium nitrat
Para pejabat setempat menduga ledakan disebabkan karena adanya bahan peledak yang disimpan di gudang selama enam tahun.
Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan adanya 2.750 ton amonium nitrat - bahan untuk pupuk dan peledak - disimpan di gudang "tidak dapat diterima.
"Saya tidak akan diam sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, sehingga kita dapat meminta pertanggung jawaban dan menerapkan hukuman paling berat," kata perdana menteri dalam akun Twitter resminya.
Amonium nitrat punya banyak kegunaan, namun dua manfaat yang paling umum adalah sebagai pupuk pertanian dan peledak.Zat tersebut sangat mudah meledak ketika bersentuhan dengan api—dan ketika meledak, amonium nitrat bisa melepaskan sejumlah gas beracun, termasuk nitrogen oksida dan gas amonia.
Karena mudah meledak, ada sejumlah aturan ketat dalam menyimpan amonium nitrat secara aman.Ragam aturan tersebut meliputi tempat penyimpanan yang tahan api, tidak boleh ada lubang drainase, pipa-pipa, atau saluran lain yang dapat menumpuk amonium nitrat sehingga menciptakan bahaya ledakan tambahan.
Mantan bintang porno Mia Khalifa menduga ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, disebabkan karena konspirasi.Mia Khalifa sempat membagikan video yang direkam oleh sejumlah saksi dalam serangkaian unggahan di story akun Instragramnya kemarin.Dalam salah satu story-nya, wanita berdarah Lebanon tersebut mengunggah video yang menunjukkan ada benda yang melayang sebelum terjadinya ledakan kedua.
Dalam unggahan lain, dia menuliskan “Fireworks” alias “kembang api” dalam dua tanda kutip di atas sebuah video yang merekam detik-detik ledakan kedua.Dia juga mengutip laporan bahwa ledakan itu terjadi di gudang amunisi yang diduga milik kelompok milisi Hezbollah (Hizbullah). Dia tidak yakin jika ledakan tersebut disebabkan karena kembang api.
Itu karena Hezbollah diduga menyimpan bahan peledak di tempat terjadinya ledakan.“Anda adalah aib dan rakyat Lebanon pantas mendapatkan yang lebih baik. Anda tidak akan pernah bertemu Tuhan karena Tuhan akan melihat siapa Anda sebenarnya,” tulisnya dalam sebuah unggahan.
Presiden Lebanon Michel Aoun menyampaikan sejumlah instruksi dan perkembangan di negaranya melalui akun Twitter @LBpresidency. Selain itu, banyak di antara pemimpin-pemimpin negara dunia menyampaikan ungkapan dukacita dan keprihatinan mendalam langsung kepada Aoun. Mulai dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menghubungi Aoun via telepon dan menyampaikan dukacita bagi para korban ledakan. Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Irak Barham Salih, dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani.
Perancis dan Irak menunjukkan solidaritasnya kepada Lebanon dengan menawarkan bantuan untuk menolong pemulihan kondisi atau penanganan korban, berupa apa pun yang negaranya mampu lakukan. Qatar pun menawarkan hal yang sama, dengan tangan terbuka mereka akan membantu Lebanon melalui kondisi ini.
"Sejumlah panggilan diterima dari Arab dan sejumlah kepala negara lain untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan Lebanon di saat cobaan ini datang, dan menawarkan sejumlah bantuan mendesak di berbagai bidang," kata Aoun sebagaimana diunggah di salah satu Twit-nya. (tribun network/den/mal/lar/bbc/kompas.com)