Kesehatan
Mitos-Mitos tentang Makanan yang Ganggu Kesehatan Anak, Ini Kata Ahli Gizi
Ada banyak kesalahpahaman dan mitos yang beredar terkait nutrisi dan pola makan anak.
Buah-buahan memberikan rasa manis yang alami.
3. Buah-buahan adalah pengganti sayuran, jika anak menolak makan sayur
Baik buah-buahan dan sayuran harus dikonsumsi setiap hari, tanpa menggantikan yang satu dengan yang lain.
Ini karena keduanya merupakan dua kelompok berbeda yang sama-sama menawarkan nutrisi dan fitokimia – di mana keduanya dibutuhkan oleh tubuh.
Sayuran secara umum lebih tinggi zat besi, folat, dan serat makanan.
Sementara buah-buahan umumnya tinggi kandungan vitamin C.
Buah-buahan umumnya dikonsumsi langsung, untuk mempertahankan nilai gizi vitamin C yang sensitif terhadap panas.
Agar anak-anak lebih semangat mengonsumsi buah-buahan, Anda bisa memotongnya dengan bentuk tertentu, seperti bintang atau hati dan sajikan dua atau tiga jenis buah sekaligus dengan warna berbeda.
Misalnya kombinasi buah naga merah dan kiwi.
Warna buah-buahan yang berbeda akan tampak cantik jika disatukan, sehingga lebih mudah menarik perhatian anak.
Demikian juga dengan sayuran, menyajikan dua jenis sayuran dengan warna berbeda, seperti brokoli dan wortel akan tampak lebih menarik.
4. Jangan biasakan anak ngemil di antara waktu makan
Ada kalanya camilan buruk bagi kesehatan.
Tetapi, menghindari sepenuhnya bukan solusi yang praktis, karena camilan justru dapat memainkan peran penting dalam pola makan anak, jika camilan tersebut padat nutrisi.
Contoh camilan yang lebih sehat dan padat nutrisi adalah yogurt dengan buah-buahan, potongan keju, biskuit gandum, dan stik sayuran dengan cocolan saus kacang.