Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

4 Bulan Belajar Daring tapi Tak Punya Gawai, Novi Si Juara Kelas Tiap Hari Jalan 1 Jam ke Konter Hp

Gawai yang dia miliki tidak bisa untuk belajar daring yang sudah dijalaninya selama empat bulan terakhir

Editor: muslimah
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Tri Novi Rahmadani (15) Berjalan di sekitar Rumahnya di Panggang, Gunungkidul Jumat (15/8/2020) 

Novi lalu mencoba menghidupkan gawai baru miliknya, sesekali dia mengecek aplikasi dan baterai yang belum penuh sejak diisi beberapa jam lalu.

Rumah mungil ini hanya berisi satu tempat tidur di ruang tamu yang digunakan Mukiyem, ibu Novi, untuk tidur.

Sementara Novi tidur dibuatkan kamar di sisi kanan rumah yang disekat menggunakan tripleks dan kayu bekas bangunan rumahnya yang lama.

Mukiyem selesai memasak lauk untuk tukang bangunan yang merenovasi rumahnya lalu duduk ikut berbincang.

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan dapur dan kamar mandi di belakang rumah, dana pembangunan itu didapatkan dari relawan yang datang. 

Mukiyem menceritakan, dirinya ditinggalkan suami tanpa pamit sejak Novi berusia 2 tahun.

Sebelumnya keluarga kecil ini tinggal di Pulau Sumatra, lalu karena ada sesuatu hal mereka memutuskan pulang ke Gunungkidul.

"Anak saya itu cita-citanya sebagai Polwan, dia rajin belajar untuk mewujudkan cita-citanya itu," ucap Mukiyem.

Secara fisik Novi memang sehat karena terbiasa berlari ke sekolah dan mengambil air bersih yang disimpan di tempat saudaranya yang berjarak 50 an meter.

Setiap hari dirinya harus mengambil air tiga kali menggunakan ember berukuran 25 liter.

Mukiyem mengaku bersyukur ada bantuan yang datang untuk membantu Novi dalam belajar.

Selama ini Mukiyem hanya berprofesi sebagai buruh serabutan yang hasilnya tidak tentu, maka untuk mendapatkan gawai idaman anaknya untuk belajar daring pun sulit untuk diwujudkan.

Bahkan untuk memberikan uang saku pun sulit diwujudkan.

Novi meski berjalan kaki ke sekolah, hampir tidak pernah memiliki uang saku untuk sekadar jajan, tapi hal itu tak menyurutkan untuk belajar.

"Keinginannya menjadi polisi itu kuat sekali, sebagai orang tua hanya bisa mendoakan agar terwujud," kata Mukiyem terbata-bata. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved