Berita Jateng
Komisi A Minta Pemprov Segera Digitalisasi BUMDes di Jateng
Komisi A (Bidang Pemerintahan) DPRD Jawa Tengah yang juga membidangi pemberdayaan masyarakat dan desa meminta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melakuka
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komisi A (Bidang Pemerintahan) DPRD Jawa Tengah yang juga membidangi pemberdayaan masyarakat dan desa meminta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melakukan langkah revitalisasi.
Tak dipungkiri, pandemi virus corona Covid-19 ini berdampak pada segala aspek kehidupan termasuk operasional BUMDes.
Meskipun demikian, pemgelola BUMDes harus tetap semangat dan terus beroperasi.
• Viral 9 Siswi SMP Solo Bully Teman di Alkid, Orangtua: Perasaan Saya Kacau Balau
• Uang Hasil Jualan Keliling Dibawa Penipu, Mbah Khotim 1 Jam Bengong Tak Percaya, Pulang Jalan Kaki
• Konsumsi Kapsul JSH Produksi Sidomuncul, Eddy Mengaku Gula Darahnya Turun
• Atiqah Hasiholan Benarkan Jika Sang Ayah Pemilik Diskotik No 1 di Asia
Ketua Komisi A DPRD Jateng, Mohammad Saleh, meminta agar operasional BUMDes mengarah ke digitalisasi bisnis. Hal itu bertujuan agar bisnis tetap bergerak.
"Masa pandemi ini harus menjadi cerminan bahwa bisnis jangan hanya berhenti di offline saja, begitu ada pembatasan sosial, transaksi jadi stagnan. Karena itu harus go online, digitalisasi," kata Saleh, Minggu (16/8/2020).
Bang Saleh, sapaan akrabnya, juga telah mengumpulkan semua direktur BUMDes di Batang saat serap aspirasi baru-baru ini.
Dia meminta agar direktur BUMDes di Kabupaten Batang bisa berinovasi dan berkreasi agar perekonomian di desa melalui BUMDes tetap sintas.
Apalagi, BUMDes merupakan garda terdepan dalam rangka upaya pemulihan ekonomi di desa.
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan bahwa digitalisasi BUMDes ini bisa melalui kerjasama dengan marketplace online, atau pemasaran digital.
"Usaha desa ini kan macam-macmm, ada yang pariwisata, ini perlu digital marketing atau promosi secara online di sosial media biar viral. Ada juga BUMDes yang fokus di produsen, ini perlu ada sentuhan e-commerce atau perdagangan digital," ujarnya.
Menurutnya, digitalisasi BUMDes adalah sebuah keniscayaan, agar usaha di level desa tidak ketinggalan dan dipandang sebelah mata.
Penguatan BUMDes berbasis digital bisa berdampak positif. BUMDes bisa menjadi memiliki aset yang menunjang kinerja sehingga menjadi lebih berkembang.
"Dengan digitalisasi, transaksi bisa tercatat, terpantau, dan terintegrasi dengan program-program dari kabupaten maupun provinsi," tuturnya.
Meskipun demikian, lanjutnya, saat ini masih ada kendala digitalisasi ekonomi desa yakni masih banyak desa yang belum memiliki akses internet atau blank spot.
Bang Saleh yang juga menjabat Bendahara DPD Partai Golkar Jateng itu menuturkan jaringan internet sangat penting untuk membantu badan usaha desa untuk menuju ke era digital.