Berita Jateng
Pemprov Minta Perusahaan Lampu Tenaga Surya yang Pindah ke Jateng Utamakan Pekerja Lokal
Perusahaan asal Amerika yang bergerak di bidang industri lampu tenaga surya, PT CDS Asia (Alpan Lighting) merelokasi perusahaannya dari Tiongkok ke Ja
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perusahaan asal Amerika yang bergerak di bidang industri lampu tenaga surya, PT CDS Asia (Alpan Lighting) merelokasi perusahaannya dari Tiongkok ke Jawa Tengah.
Perusahaan ini akan memindahkan pabriknya ke Kawasan Industri Wijayaksuma (KIW) Kota Semarang. Rencananya, mulai beroperasi tahun ini.
President & CEO Alpan Lighting, Danny Sooferian telah melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, baru- baru ini.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Maut Bus Kramat Jati Vs Pikap, 1 Tewas
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 23 Warga Tersambar Petir Saat Pertandingan Bola HUT RI, 3 Tewas
• Satu Member Girlgrup Ini Bingung Siapa Ayah Bayi di Kandungannya
• Besok 1 Muharram, Bolehkan Umat Islam Berpuasa dan Apa Hukumnya?
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menuturkan perusahaan ini merupakan hasil kolaboratif dengan Siemens yang telah mendunia.
"Perusahaan ini menggarap lampu bertenaga surya. Berbagai macam lampu, di taman, di jalan- jalan," jelasnya, Rabu (19/8/2020).
Nilai investasi Alpan Lighting diperkirakan mencapai US$ 14 juta dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.500 orang.
Sujarwanto telah meminta kepada pihak perusahaan agar memprioritaskan pekerja lokal baik dalam proyek pembangunan maupun ketika sudah operasional.
Menurutnya, usulan itu diterima baik oleh perusahaan. Bahkan, perseroan ini berjanji akan mempekerjakan warga lokal untuk mengisi posisi top management.
"Mereka mau transfer knowledge kepada warga lokal. Mau mendidik anak- anak untuk bisa dijadikan top management di perusahaan itu," ujarnya.
Alpan, kata dia, juga memiliki rencana untuk melakukan ekspansi atau pengembangan ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang.
Saat pembukaan KIT Batang, pihak perusahaan telah meninjau calon lokasi lahan kawasan industri tersebut.
"Kalau oke, perusahaan akan develop lagi, ekspansi ke KIT Batang. Mereka sudah melihat potensi di sana," katanya.
Keberadaan perusahaan ini, lanjutnya, wajib memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat.
Menurutnya, sudah banyak investasi energi di Jateng. Ada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pabrik semen, pengolahan sampah, dan sebagainya.
Sebelumnya, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan relokasi perusahaan tersebut merupakan berkah tersendiri di tengah pandemi.