Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Ricuh Penutupan Portal di Barusari Semarang

Polemik penutupan jalan dengan menggunakan portal terjadi di Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: abduh imanulhaq

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini Video ricuh penutupan portal di barusari Semarang

Polemik penutupan jalan dengan menggunakan portal terjadi di Kota Semarang.

Tepatnya di gang Jalan Lemah Gempal V RT 5 RW 4 Kelurahan Barusari Kota Semarang.

Bahkan polemik tersebut berujung pembongkaran portal oleh warga pada Kamis (20/8/2020) sekira pukul 08.00 WIB.

Lantaran warga sudah geram, akhirnya warga beramai-ramai membongkar portal tersebut dengan linggis.

Seorang warga, Agus Setiawan mengungkapkan, penutupan sudah berlangsung sejak ada Corona. Namun kebablasan dari bulan April hingga sekarang.

Jalur tersebut merupakan jalur alternatif yang tidak hanya digunakan warga setempat. Melainkan juga warga Kota Semarang.

"Ketua RT juga bilang itu jalan pribadi. Faktanya itu adalah jalan umum," katanya.

Agus mengatakan, tidak ada lock down di Kota Semarang, adanya Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Portal harus buka-tutup tidak boleh tutup permanen. Apalagi jalan di gang 5 merupakan jalan tembus alternatif.

Jalan yang menjadi urat nadi perekonomian warga itu sempat lumpuh lantaran penutupan jalan tersebut. Seperti pedagang mie ayam, pedagang keliling dan lainnya.

"Persoalan jalan itu tidak hanya membicarakan RW 4 tetapi warga Kota Semarang," terangnya.

Akibat polemik tersebut, akhirnya pihak Kecamatan turun tangan. Mereka akhirnya dimediasi oleh pihak Kecamatan di Kantor Kelurahan Barusari, Jumat (21/8/2020) malam.

Hadir dalam pertemuan, Camat Semarang Selatan, Sekcam, Lurah, LPMK, Babinsa, bhabinkamtibmas dan puluhan warga. Ketua RW 4 Yogi mengatakan, portal ditutup tapi tidak digembok. Terjadinya perseteruan ini lantaran kebijakan ketua RT 5.

"Kami sudah menegur, cuma kejadian portal ditutup lagi bahkan berkali-kali," terangnya.

Yogi menjelaskan, mewakili RT 5 minta maaf kepada warga yang tidak nyaman terhadap kebijakan ketua RT 5.

"Kami sepakati bersama portal buka pukul 05.00 kemudian ditutup lagi pukul 23.00," katanya.

Mantan RW 4 Darno menuturkan, ketua RT jelas salah namun jangan dipojokan. "Warga harus legowo, portal sudah dibuka," katanya.

Ia menilai penutupan portal memang merugikan pengusaha kecil yang lewat di situ.

"Kita semua itu saudara, Ketua RT sudah meminta maaf mohon dimaafkan," terangnya.

Camat Semarang Selatan Eko Wiwi Yuniarto dihadapan para warga menuturkan, kebijakan Pemkot Semarang sudah memasuki tahap 5 yaitu sudah mulai melonggarkan kegiatan masyarakat.

Satu di antaranya mengenai penutupan jalan menggunakan portal. Terkait persoalan di Kelurahan Barusari menyepakati hasil musyawarah warga.

"Jadi keputusan bulat dari masyarakat itulah yang disepakati. Bukan kesepakatan dari Pak Lurah atau Pak Camat," bebernya.

Ketua RT 5 Bambang menilai agak bingung persoalan portal menjadi masalah yang mencuat. Ia menilai penutupan portal demi keamanan warga.

"Portal ditutup untuk meminimalisir orang luar. Siapakah yang menjadi jaminan keamanan di warga," ungkapnya.

Bambang mengaku tidak ada masalah dengan warga lain. Ia mempersilahkan warga mau lewat jam berapapun.

Berapa kalipun silakan. "Saya menutup portal untuk mengurangi volume warga yang melintas salah satu caranya dengan menutup portal," katanya.

Dari persoalan tersebut telah disepakati penutupan jalang portal di  Jalan Lemah Gempal V RT 5 RW 4 Kelurahan Barusari Kota Semarang berlaku penutupan pukul 23.00 dan dibuka kembali pukul 05.00.

Peraturan tersebut telah resmi berlaku dengan ditandangani kesepakatan bersama. (*)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved