BPJS Ungaran
Beruntung bagi Nurul, Operasi Kanker Payudara Dinyatakan Gratis Karena Memiliki KIS
Bagi wanita penyakit kanker payudara adalah momok yang menakutkan. Meski sudah santer diinformasikan kepada kaum wanita untuk melakukan pemeriksaan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Sehat adalah anugrah tak terhingga yang harus manusia syukuri.
Itulah ungkapan Siti Nurul Hidayah, salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN/KIS) wilayah Ungaran.
Ibu satu anak yang akrab dipanggil Siti ini pernah mengalami sakit yang cukup mengkhawatirkan, yaitu kanker payudara.
Bagi wanita penyakit kanker payudara adalah momok yang menakutkan.
Meski sudah santer diinformasikan kepada kaum wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), akan tetapi belum sepenuhnya dipahami dan dilakukan.
Padahal deteksi dini payudara penting untuk mengetahui adanya perubahan tertentu yang harus diwaspadai karena dapat menjadi indikasi adanya penyakit kanker/ tumor payudara.
Siti sendiri mengaku sempat lama menyadari adanya penyakit pada payudaranya.
Kala itu pada tahun 2017 ia sebenarnya mengetahui ada benjolan tapi karena tidak sakit Siti tidak terlalu menghiraukannya.
Seiring waktu Siti merasakan kondisi badannya memburuk.
Perasaaa Siti mulai tidak enak.
Ia pun memberanikan diri menceritakan kondisinya kepada suami dan anaknya.
“Awalnya saya tidak merasa apa-apa. Makanya benjolan di payudara kanan tidak saya periksakan. Lama-kelamaan saya merasa benjolan membesar. Badan jadi sering sakit-sakitan.
Istilahnya nggreges. Akhirnya saya bicara ke suami dan anak lalu diperiksakan ke dokter keluarga hingga dirujuk ke Rumah Sakit,” kata Siti.
Bagai petir menyambar, Siti harus menerima kenyataaan dirinya mengidap kanker payudara setelah melalui pemeriksaan.
Terlebih dokter menyatakan bahwa payudara kanan Siti harus diambil. Siti sempat berputus asa.
Beruntung suami dan anaknya memberikan dukungan penuh untuk mendampinginya selama masa pengobatan.
“Saya rasa dukungan keluarga lah yang membuat saya kuat dan bertahan menjalani runtutan pengobatan, mulai dari kemoterapi hingga pengangkatan payudara kanan.
Saya juga bersyukur sekali diberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengobatan hingga kondisi saya sekarang membaik dan bisa beraktivitas normal,” tuturnya.
Sebagai ibu rumah tangga Siti merasa beruntung karena tidak harus membebani keluarganya dengan besaran biaya pengobatan dikarenakan dirinya telah lama mengikuti Program JKN-KIS.
Ia mengaku program ini telah menjadi perpanjangan tangan dari Tuhan dalam menolongnya melawan sakit kanker payudara.
“Saya berharap Program JKN-KIS senantiasa hadir di tengah masyarakat.
Memberikan kemudahan akses layanan kesehatan sehingga orang yang sakit bisa kembali sehat seperti saya,” imbuhnya.
Siti juga menyampaikan untuk mendukung program ini terus berkesinambungan dibutuhkan komitmen dari peserta untuk membayar iuran.
Menurutnya setiap orang pasti yang meminta sehat tapi tidak ada ruginya mengantisipasi dengan mengikuti Program JKN-KIS.
Jika tidak pernah menggunakannya karena diberikan rahmat kesehatan maka anggap saja iuran yang dibayarkan sebagai amal kepada sesama. (*)