Mengundurkan Diri, PM Jepang Shinzo Abe Minta Maaf

Abe berjuang melawan penyakit ulcerative colitis selama bertahun-tahun. Penyakit yang menyerang organ usus besar itu berpotensi menyebabkan komplikasi

Editor: Vito
Franck ROBICHON / POOL / AFP
PM Jepang Shinzo Abe menyatakan mundur dari jabatannya, dalam konferensi pers Jumat (28/8). 

TOKYO, TRIBUN - Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, pada Jumat (28/8), resmi mengundurkan diri dari jabatannya karena masalah kesehatan. Abe telah menjabat sebagai pemimpin Jepang sejak 2012 silam, sekaligus membuatnya menjadi perdana menteri terlama bagi Jepang.

"Saya tidak bisa menjadi perdana menteri jika saya tidak bisa membuat keputusan terbaik untuk rakyat. Saya telah memutuskan untuk mundur dari jabatan saya," katanya, dalam konferensi pers.

Abe telah berjuang melawan penyakit ulcerative colitis selama bertahun-tahun. Penyakit yang menyerang organ usus besar itu juga berpotensi menyebabkan komplikasi.

Kondisi PM Jepang berusia 65 tahun itu kerap dispekulasikan sejak berminggu-minggu lalu, dan mencapai puncaknya beberapa hari terakhir. Abe setidaknya mengunjungi rumah sakit dua kali di waktu terpisah untuk pemeriksaan medis mendadak.

Bulan ini Abe sudah libur 3 hari, dan pada 17 Agustus ia ke rumah sakit secara dadakan. Di sana ia menjalani pemeriksaan selama 7 jam lebih. Kunjungan rumah sakitnya yang kedua dilakukan seminggu kemudian untuk melakukan tes tambahan, di mana saat itu ia mengatakan akan tetap melanjutkan pekerjaannya.

Dikutip dari Japan Times, Abe telah memikirkan kondisi kesehatannya serta jabatannya sejak Juni lalu. Ia berpesan agar perdana menteri yang baru harus sudah bisa bekerja sebelum musim dingin.

Pada konferensi pers itu, Abe menolak memberikan pernyataan terkait dengan siapa penerusnya sebagai perdana menteri. Ia sepenuhnya percaya pada pilihan partai Liberal Democratic Party (LDP).

Setelah ini Abe berencana akan terjun sebagai anggota parlemen untuk menusun kebijakan jika kondisi kesehatannya sudah membaik. Saat ini, ia mengaku, harus memusatkan perhatian pada proses penyembuhan.

"Tidak boleh ada masanya ketika saya tidak mampu bekerja maksimal. Sekarang, ketika saya tidak lagi mampu memenuhi mandat rakyat dengan kepercayaan diri yang tinggi, saya harus memutuskan bahwa saya tidak lagi seharusnya menduduki jabatan perdana menteri," ucapnya, dengan nada berat.

Abe memutuskan mundur sekarang untuk menghindari kekosongan politik ketika negara sedang berjuang mengatasi wabah virus corona.

"Saya minta maaf dari lubuk hati terdalam, meskipun semua dukungan dari warga Jepang, saya meninggalkan jabatan ini, yang tersisa satu tahun penuh, dan di tengah-tengah berbagai kebijakan dan virus corona," ucapnya.

Bukan kali pertama PM Abe mengundurkan diri atas masalah kesehatan. Pada 2007 silam, dia juga meletakkan jabatan karena masalah kesehatan, hanya satu tahun setelah memulai masa jabatan pertamanya. (tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved