Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prakiraan Cuaca

Mengapa Suhu Udara Semarang Panas di Siang Hari dan Dingin di Malam Hari? Ini Jawaban BMKG

Berikut prakiraan cuaca Kota Semarang pada hari ini, Minggu (30/8/2020), dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi kelas II Ahmad Yani Semarang.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: galih permadi
Shutterstock/kompas.com
Ilustrasi - Jemari tangan dingin 

TRIBUNJATENG.COM - Berikut prakiraan cuaca Kota Semarang pada hari ini, Minggu (30/8/2020), dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi kelas II Ahmad Yani Semarang.

Dari keterangan Forecaster BMKG Arif Nurhidayat, langit pada umumnya akan cerah pada siang hari dan cerah berawan pada malam hari.

Angin berhembus dari arah timur menuju selatan dengan kecepatan 10-25 kilometer per jam.

Sebelum Viral, Kata Anjay Pernah Dibuat Lagu oleh Kemal Palevi dan Young Lex

Untuk suhu udara berkisar antara 26-35 derajat Celcius.

Suhu udara tertinggi berkisar pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB bisa mencapai 35 derajat Celcius.

Sedangkan suhu udara bakal menurun hingga 30 derajat Celcius pada sekitar pukul 16.00 WIB dan 29 derajat Celcius pada sekitar pukul 19.00 WIB.

Sedangkan kelembapan udara berkisar antara 35-75 persen.

Penting diketahui, sebagian besar Kota Semarang diprakirakan sudah memasuki musim kemarau pada Mei Dasarian II 2020 (tanggal 11-20) atau pertengahan Mei 2020 lalu.

Sedangkan, wilayah tenggara Kota Semarang sudah mulai memasuki masa musim kemarau pada Mei Dasarian I atau awal Mei 2020 lalu.

Hal itu diketahui dari akun Twitter resmi @bmkg_semarang melalui ilustrasi gambar prakiraan awal musim kemarau di Jawa Tengah. 

Untuk wilayah Jawa Tengah sendiri sudah memasuki masa musim kemarau pada Mei 2020 lalu.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko mengatakan bahwa menjelang dan pada puncak musim kemarau, langit pada umumnya cerah atau hampir tidak ada awan pada sepanjang hari.

Kondisi tersebut menyebabkan energi matahari tidak banyak mengalami halangan untuk masuk permukaan bumi sehingga suhu pada siang hari menjadi terasa lebih hangat.

“Beberapa hari belakangan (langit) hampir tidak ada awan, clear.

Ketika tidak ada perawanan, energi masuk tanpa menghalangi sehingga udara terasa panas dan kering,” ungkapnya ketika dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (26/7/2020) lalu.

Sedangkan, lanjutnya, pada malam hari energi yang diserap akan dilepaskan kembali langit dan bisa berlangsung lebih maksimal karena langit yang cerah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved