Berita Video
Video Siswi Ini Belajar di Pinggir Jalan Temani Ibunya Jualan Degan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah, mengharuskan setiap orangtua untuk bekerja lebih ekstra.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
Ia mengatakan, anaknya belajar di sekolah sebanyak tiga kali dalam seminggu.
"Anak saya masuk sekolah hari senin, rabu, dan jumat. Biasanya berangkat pukul 07.30 WIB, nanti pulang 9.30. Saya jemput trus saja ajak ke warung juga," ujar janda dengan tiga anak tersebut.
Rifa berharap, kegiatan belajar mengajar (KBM) segara normal seperti semula.
Anak-anak bisa belajar tetap muka di sekolah secara full.
Meski bisa mendampingi anak belajar, Rifa mengaku, tetap kerepotan.
Menurut Rifa, sebetulnya anak-anak juga jenuh belajar di rumah.
Anak-anak ingin belajar di sekolah bersama teman-temannya.
"Kadang iya terganggu, repot. Penginnya bisa aktif lagi. Anak bisa sekolah, ibunya juga fokus bekerja," ungkapnya.
Selain itu, menurut Rifa, pengeluaran uang juga lebih boros dengan anak belajar dari rumah.
Pengeluaran tersebut tersedot untuk pembelian kuota.
Rifa mengatakan, ia membeli kuota internet tiga hari sekali dengan harga Rp 22 ribu.
Sementara penjualan es kelapa mudanya, tidak selalu ramai.
Ia mengatakan, jika ramai sehari bisa dapat Rp 150 dari jualan es kelapa muda dan Rp 50 ribu dari jualan rujak.
Jika sedang sehari hanya mendapat Rp 30 ribu.
"Ya hitungannya tetap boros. Ini saja saya beli handphone android pas ada belajar daring. Sebelumnya handphone saya itu jadul," katanya. (fba)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE: