Berita Semarang
HOAKS Wali Kota Semarang dan Satpol PP Akan Gelar Razia Gerakan Disiplin Siswa
Viral di media sosial terutama grup Whatsapp pemberitahuan mengenai larangan keluar rumah atau berkerumun bagi pelajar di Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Viral di media sosial terutama grup Whatsapp pemberitahuan mengenai larangan keluar rumah atau berkerumun bagi pelajar di Semarang.
Larangan ini disebutkan terkait razia Gerakan Disiplin Siswa atau GDS oleh Wali Kota Semarang dan Satgas Penanganan Covid-19.
Disebutkan juga adanya razia masker dengan sanksi berat bagi yang tidak mengenakannya.
• Cara Membuat Avatar Facebook, Ubah Tampilanmu Menjadi Keren Seperti Bintang K-Pop Idolamu
• Sakit Hati Dibangunkan Pakai Kaki dan Disuruh Mengepel, Henik Bunuh Teman Kantor Pakai Pisau
• Hotman Paris Izinkan Anaknya Menikah Dengan Nikita Mirzani Tapi Harus Mau Satu Syarat Ini
• Jadi Danjen Kopassus, Ini Pengalaman Tempur Brigjen TNI M Hasan, dari Timor Timur hingga KKB Papua
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, tegas menyebut publikasi tersebut sebagai hoaks atau kabar bohong.
Pesan ini memang beredar luas terutama via Whats App:
Assalamualaikum wr wb.
Bp ibu mohon untuk memberitahukan kepada putra putrinya mulai nanti malam dilarang berkeliaran diluar rumah atau berkerumun ditempat2 keramaian karena bapak Wali kota bersama satpol PP dan Satgas Covid 19 akan Razia keliling dg membawa mobil GDS/ Gerakan Disiplin Siswa. bagi yg terjaring akan diangkut di mobil untuk dikarantina, wali murid dan gurunya akan dipanggil juga, Razia masker bagi yg tidak memakai masker disuruh menyemprot lingkungan radius 1000 meter . Mohon untuk di Share di Paguyuban hari ini juga. Terima kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb
Fajar menegaskan pesan tersebut merupakan hoaks.
Termasuk jadwal kegiatan Satpol PP yang viral itu sebagai kabar bohong.
"Pesan itu hoax. Tidak masuk akal, masa menyemprot lingkungan radius 1.000 meter.
Padahal di Perwal itu (sanksi) menyapu sepanjang 100 meter.
Itu jelas tidak benar," papar Fajar.
Dia meminta seluruh pihak agar tidak membuat kegaduhan dengan menyebarluaskan pesan hoaks kepada masyarakat.
Pasalnya, hal itu dapat berpengaruh terhadap kondusivitas Kota Semarang di tengah pandemi Covid-19.
"Jangan suka iseng, ini bisa menimbulkan kegaduhan," tandasnya. (eyf)
• Penipu Tak Sadar Berurusan dengan Anak Presiden, Kaesang Pangarep: Nanti ada yang Ketuk Rumah
• Jadi Danjen Kopassus, Ini Pengalaman Tempur Brigjen TNI M Hasan, dari Timor Timur hingga KKB Papua
• Diejek Tak Bisa Ereksi, Kusnun Sodomi Bocah SD di Ungaran Barat Kabupaten Semarang
• Beberapa Hari Setelah Menikah, Pasangan di Karanganyar Batuk dan Sesak, Muncul Klaster Ijab Kabul
Cerita di Balik Tembok Klenteng Sam Poo Kong Semarang Abad 18, Sepasang Pengantin Tewas di Gua Batu |
![]() |
---|
Penjual Jus Buah di Gunungpati Semarang Kena Hipnotis, Baru Sadar Saat Ditepuk Tetangga, HP Raib |
![]() |
---|
Video Mbak Ita Walikota Semarang Siapkan Wadah Siswa SMK Belajar Wirausaha |
![]() |
---|
Video Permohonan Paspor di Semarang Didominasi Calon Jemaah Haji dan Umrah |
![]() |
---|
BMKG Sebut Gelombang di Perairan Semarang Masih Tinggi hingga Kamis 2 Februari 2023 |
![]() |
---|