Tagar Melisa Trending di Twitter, Kisah Pilu ARMY Fans BTS yang Bunuh Diri karena Dibenci Ayahnya

Tagar #Melisa Trending di Twitter, Kisah Pilu ARMY Fans BTS yang Bunuh Diri karena Dibenci Ayahnya

TRIBUNJATENG.COM - Tagar #Melisa dan Rest in Peace trending di Twitter, Minggu, (6/9/2020).

Tagar tersebut trending setelah Melisa, seorang ARMY berusia 16 tahun bunuh diri.

Melisa bunuh diri dengan menembakkan pistol milik ayahnya ke kepala.

• Jimin dan RM BTS Ungkap Keluhan Selama Pandemi Corona, Akui Frustrasi hingga Menangis

• Goo Hye Sun Diserang Netizen Soal Ahn Jae Hyun Setelah Rilis Album Breath 3

• 14 Drakor Terbaru Tayang September 2020: Ada Park Bo Gum, Park So Dam, Ong Sung Woo hingga Seo Hyun

• Hwang Jung Eum Gugat Cerai Lee Young Don Setelah 4 Tahun Menikah

Melisa adalah fans BTS yang berasal dari Turki.

Sebelum bunuh diri, Melisa mengungkap kehidupan pribadinya dengan membalas cuitan Suga di akun @BTS_twt.

Secara garis besar, Melisa, pemilik akun @onabunagecityok mengungkap bahwa dia dibenci oleh ayahnya sendiri.

Satu di antara alasannya adalah karena dia menyukai musik KPop.

Melisa bercerita pada Suga BTS dan memanggilnya dengan sebutan Yoongi.

Berikut rentetan cuitan Melisa sebelum bunuh diri yang Tribunjateng.com terjemahkan.

1 September 2019

5.41: Aku berharap memiliki keberanian untuk mengakhiri hidupku sendiri, karena tidak melakukanya aku mengalami hal-hal yang lebih menyakitkan. Situasi ini membuatku bosan. Mungkin aku kekanak-kanakan, tapi jika perasaan ini tidak hilang, aku bisa melakukan hal-hal yang tak bisa diubah suatu hari nanti, Yoongi.

5.47: Kondisiku buruk, aku kesakitan dan dalam emosi yang berigtu berat hingga tak bisa mengungkapkannya padamu. Tidka pernah bergitu sulit mengungkapkan pikiranku lewat kata-kata. Terkadang aku hanya ... aku hanya benar-benar ingin tahu, kenapa aku seperti ini? Kenapa aku bertingkah seperti ini, ada apa denganku, Yoongi?

6.08: Terima kasih karena telah mendengarkanku selama berbulan-bulan, kadang menenangkanku, ada bersamaku ketika menangis, semuanya membantuku sampai ke hari ini. Maaf, aku melakukan banyak hal yang mengecewakan. Aku tak bisa menjaga kata-kataku dan menyakiti sendiri, aku akan melakukan hal yang sama.