Virus Corona Jateng
Wanita Positif Corona Bikin Geger Kota Semarang Isolasi Mandiri di Kendal, Warga Trisobo Heboh
Warga Desa Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sempat digegerkan adanya keluarga asal Kota Semarang melakukan isolasi mandiri akibat Corona
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Warga Desa Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sempat digegerkan adanya keluarga asal Kota Semarang melakukan isolasi mandiri akibat Corona di sebuah kontrakan di wilayah Trisobo.
Gegernya warga lantaran tak ada koordinasi baik dari keluarga maupun pemangku kepentingan dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kabupaten Kendal, maupun Dinas Kesehatan dan Tim Gugus masing-masing.
Ketua RW IV Desa Trisobo, Moch Khamidi menuturkan, awal mula gegernya warga Trisobo setelah mengetahui bahwa FN seorang warga asli Kota Semarang yang tinggal di sebuah kontrakan wilayah Trisobo terkonfirmasi positif Covid-19.
• BREAKING NEWS: Bikin Geger Hendak Sebar Virus Corona di Jerakah Semarang, Satu Keluarga Dievakuasi
• Syamsuddin Gemetar Duduk Bersila di Hadapan TNI AL: Dia Bawa Narkoba
• Sejumlah Pedagang Diduga Terpapar Covid-19, Dua Pasar Tradisional di Pati Ditutup Tiga Hari
• Orangtua Laeli Pelaku Mutilasi di Kalibata City Ingin Hukuman Putrinya Diringankan
Info tersebut didapat dari laporan tes swab milik FN yang dikeluarkan salah satu puskesmas di Kota Semarang.
Kata Khamidi, pihaknya bersama warga lain seketika panik lantaran yang bersangkutan saat itu masih keluar masuk desa serta masih membuka toko usahanya.
"Oh ternyata dia (FN) yang dimaksud tinggal di sini.
Tetapi yang kami sayangkan kenapa tidak koordinasi dengan desa maupun warganya.
Orangnya memang baru sekitar 2 bulan kontrak rumah di sini.
Saat itu saya pastikan langsung melalui telepon kepada yang bersangkutan dan mengaku positif," terangnya kepada tribunjateng.com, Minggu (20/9/2020).
Katanya, FN tinggal bersama suami dan ibunya dalam sebuah kontrakan tersebut. Khamidi juga memastikan apakah ibu dan suaminya juga positif Covid-19.
"Dia juga bilang ke saya kalau suami dan ibunya positif, sedangkan bapaknya juga positif dan meninggal di Kota Semarang.
Saya tegur, kenapa Anda tidak bilang ke kami, kenapa malah lari ke Kendal bukannya isolasi mandiri di Kota Semarang.
Jawabnya dia sudah laporan tetapi di RT tempat asalnya di Jrakah Kota Semarang," jelasnya.
Kata Khamidi, selama ini pihak desa Trisobo beserta warganya terus melakukan protokol kesehatan ketat guna mencegah penyebaran Covid-19.
Terlebih wilayahnya yang berbatasan dengan Kota Semarang.