Pembelajaran Jarak Jauh
Aditya Masih Sabar Menunggu Paket Data Bantuan buat Pelajar
Kemendikbud meresmikan kebijakan bantuan kuota internet tahun 2020 secara virtual.
Penulis: budi susanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemendikbud meresmikan kebijakan bantuan kuota internet tahun 2020 secara virtual. Peresmian itu langsung dipimpin oleh Mendikbud Nadiem Makarim, bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Jhony G Plate, serta Erick Thohir, Menteri BUMN.
Dalam peresmian, Nadiem menjelaskan, bantuan kuota untuk pelajar skala masif baru kali pertama ini dilakukan pemerintah.
"Semoga saja beban pelajar dan masyarakat terkait kuota bisa sedikit teringankan, lewat subsidi kuota yang diberikan selama empat bulan yang dimulai dari September ini," paparnya, Jumat (25/09/2020).
Ia menjelaskan, tujuan dari subsidi kuota yang diberikan untuk mencerdaskan bangsa.
"Kami akui situasi sedang sulit, terutama bagi para pelajar dan pendidik karena harus mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) setiap waktu. Untuk itu kebijakan subsidi kuota kami keluarkan guna membantu pelajar dan pendidik," jelasnya.
Nadiem juga menuturkan, pengawasan menjadi hal penting dalam pelaksanaan pembagian kuota.
"Kami tidak bisa sendiri dalam hal pengawasan. Masyarakat, serta pihak sekolah harus ikut berpartisipasi supaya pelaksanaannya tepat sasaran," katanya.
Dikatakannya, bagi pelajar dan pendidik yang belum mendapatkan kuota bisa melapor ke sekolah.
"Kalau sampai saat ini belum menerima kuota, bisa melapor ke sekolah agar ditindaklanjuti oleh operator," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhony G Plate, menerangkan, kebijakan pemerintah terkait bantuan kuota menjadi langkah asistensi fiskal.
"Asistensi fiskal dari pemerintah berkaitan dengan kouta, menjadi langkah baik guna memenuhi hak pembelajaran anak," imbuhnya.
Ia menambahkan, dalam kebijkan pembagian kuota ada 60 juta pelajar yang mendapatkan subsidi tersebut.
"Kami juga akan memastikan agar operator seluler menjaga pelayanan internet untuk mendukung PJJ. Supaya pembelajaran tetap nyaman dan maksimal," tambahnya.
Sementara itu, sejumlah pelajar di Kota Semarang, masih menunggu kiriman bantuan paket kuota internet yang belum diterimanya.
"Sampai sekarang saya belum menerima subsidi kuota, tapi beberapa teman saya sudah ada yang dapat," kata Agung Aditya, satu di antara pelajar SMA asal Kota Semarang.
Agung menerangkan kuota sangat dibutuhkan di tengah pelaksanaan PJJ yang setiap hari ia ikuti.
"Ya kalau tidak ada kuota bagaimana belajarnya, karena semua lewat online, termasuk tugas sekolah," ujarnya.
Menurutnya, beberapa rekannya tak terkendala akan kuota karena orang tua mereka menyediakan WiFi di rumah.
"Kadang saya juga numpang WiFi di sana, namun kalau di rumah, ya tetap pakai kuota sendiri," ucapnya.
Terpisah, Suryanto satu di antara wali murid juga menunggu datangnya bantuan kuota guna mendukung PJJ.
"Anak saya kelas I SD, meski jarang ada pertemuan lewat virtual, namun tetap saja ada tugas yang harus dikerjakan dan dikirim melalui aplikasi chatting," kata satu di antara warga Tlogorejo Semarang itu.
Ia menambahkan, bantuan kuota tidak hanya membantu pelajar, namun juga membantu mengurangi beban wali murid.
"Kalau harus mengeluarkan biaya tambahan untuk kuota internet terus-menerus akan membebani wali murid. Jadi adanya bantuan ni sudah sangat tepat," tambahnya. (budI susanto)