Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Emas Tertekan Temuan Vaksin Covid-19

Tren harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dalam dua pekan terakhir terus menurun.

Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: Vito
Tribun Jateng / Ruth Novita Lusiani
Emas Antam 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tren harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dalam dua pekan terakhir terus menurun. Kondisi itu sejalan dengan harga emas di pasar spot yang turun akibat beberapa sentimen negatif dari kondisi global.

Catatan Tribun Jateng, harga emas logam mulia di Kota Semarang turun pada 16 September sebesar Rp 7.000 per gram menjadi Rp 1,034 juta/gram. Tak ada pergerakkan harga hingga 21 September kembali turun Rp 6.000 per gram menjadi Rp 1,028 juta/gram.

Pada 22 September, harga emas batangan Antam turun lagi mencapai Rp 15.000 menjadi Rp 1,013 juta/gram, disusul pada 23 September turun lagi Rp 2.000 menjadi Rp 1,011 juta/gram, dan pada 24 September kembali turun sebesar Rp 5.000 menjadi 1,006 juta/gram.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, temuan vaksin covid-19 oleh sejumlah negara menjadi satu faktor terus menurunnya harga emas.

AS misalnya yang bersiap mendistribusikan vaksin virus corona potensial pada 1 November. Di sisi lain, Rusia terus mengembangkan vaksinnya. Setelah vaksin Sputnik V milik Rusia terdaftar secara resmi pada Agustus 2020, kini vaksin kedua yakni EpiVacCorona siap terdaftar pada 15 Oktober.

"Bahkan vaksin Rusia ini sudah disetujui atau diakui oleh WHO. Artinya bahwa vaksin itu memang sudah ditemukan," ujarnya, kepada Kompas.com, seperti dikutip pada Minggu (27/92).

Sementara di Indonesia, pengembangan vaksin terus dilakukan baik antara PT Bio Farma (Persero) dengan perusahaan asal China, Sinovac Biotech, yang kini tengah uji klinis tahap 3, maupun adanya vaksin Merah Putih buatan dalam negeri.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mendistribusikan obat penanganan covid-19 ke delapan provinsi prioritas, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.

“Itu pertanda ekonomi akan baik, dengan ditemukan vaksin maka ekonomi sebentar lagi akan membaik,” ujarnya.

Pengaruh lain, Ibrahim menuturkan, adalah outlook suku bunga bank sentral AS The Fed, yang sebelumnya akan mempertahankan suku bunga rendah hingga 2023, kini pasar melihat adanya kemungkinan suku bunga naik sebelum 2023.

Hal itu membuat mata uang dollar AS pun menjadi menarik, karena jumlah uang beredar akan turun, sehingga akan ada banyak orang cenderung mengalihkan investasinnya ke dollar AS.

"Jadi sekarang ini harga lagi turun, karena ada vaksin, yang mengakibatkan fund-fund besar akan melakukan taking profit, mengalihkan investasinya ke safe haven di valas yaitu dollar,” ungkapnya. (ute/Kompas.com/Yohana Artha Uly)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved