Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

FOCUS

Ujungnya Tetap Protokol Kesehatan

Belum ditemukannya obat Covid-19 hingga kini, menjadikan vaksin corona dianggap sebagai sebuah solusi untuk menekan angka penyebaran virus corona.

Penulis: rustam aji | Editor: moh anhar
zoom-inlihat foto Ujungnya Tetap Protokol Kesehatan
TRIBUN JATENG
focus tribun jateng sabtu 03/10/2020

Penulis: Rustam Aji, wartawan Tribun Jateng

BELUM ditemukannya obat Covid-19 hingga kini, menjadikan vaksin corona dianggap sebagai sebuah solusi untuk menekan angka penyebaran virus corona. Sejumlah negara bahkan berlomba untuk membuat vaksin corona. Termasuk juga tentunya Indonesia. Bahkan, Indonesia melalui Bio Farma tengah melakukan uji klinis calon vaksin dari Sinovac Biotecth China yang diharapkan dapat digunakan paling cepat di akhir Desember atau awal Januari 2021. Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan vaksin “merah putih” yang entah kapan bisa realisasikan.

Meski calon vaksin corona belum diketahui apakah berhasil atau tidak untuk dipakai menjadi vaksin, pemerintah terus menggaungkan optimisme ihwal vaksin Covid-19. Bahkan, Presiden Joko Widodo meyakini vaksin akan tersedia pada akhir tahun atau awal tahun depan. Menurutnya, pada saat vaksin tersedia akhir 2020 atau awal 2021 nanti, vaksinasi baru bisa dilakukan dalam jumlah terbatas, sekitar 170-180 juta orang yang akan disuntik.

3 Tenaga Medis Dilumuri Tinja Keluarga Pasien Corona di Surabaya

Dua Pemuda Tenggelam di Sungai Serayu Banyumas, Diduga Usai Pesta Miras

Terkait hal itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam rapat koordinasi persiapan program vaksinasi yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (30/09/2020) lalu, bahkan sudah memikirkan prioritas vaksin akan diberikan kepada siapa. Ia menegaskan ada dua kelompok yang akan mendapatkan prioritas vaksin corona, yakni garda terdepan (seluruh tenaga medis) dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis. Prioritas berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun. Terawan menyebut kebutuhan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia mencapai 320 juta dosis.

Terlepas dari itu, yang jelas saat ini calon vaksin corona masih dalam tahap pengembangan. Ada banyak pertanyaan yang bermunculan terkait vaksin virus corona. Salah satunya yang menjadi pertanyaan besar adalah seberapa efektif vaksin corona akan bekerja jika terjadi mutasi virus?

Semua virus berevolusi dari waktu ke waktu termasuk virus corona. Sejauh ini belum ada bukti kalau virus corona yang bermutasi tersebut lebih mematikan daripada yang lainnya. Menurut Peter Thielen, ahli genetika molekuler di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins, bahwa dari 1.000 sampel virus corona yang berbeda, hanya ada sekitar empat hingga 10 perbedaan genetik antara virus yang menginfeksi orang di Amerika Serikat dan virus asli yang menyebar di Wuhan.

Sementara pakar penyakit menular dari Amerika Serikat lainnya, Dr Anthony Fauci memperingatkan adanya kemungkinan vaksin virus corona yang ditemukan tidak bisa 100 persen efektif.

Menlu Retno Minta Para Diplomat Borong Batik, Nilainya Tembus Rp 1,6 Miliar

SGM Eksplor dan Lazada Dukung Pendidikan Anak Indonesia Melalui Donasi Beasiswa

Ia memperkirakan keefektifan vaksin untuk menangani virus corona hanya sekitar 50 hingga 60 persen. Bahkan, untuk menjadi efektif 98 persen, Fauci menilai peluang tersebut tidak besar.

Karena itu, meski nantinya vaksin ditemukan, Fauci mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan upaya pencegahan agar tidak tertular virus corona.

Nah, daripada menunggu hal yang belum pasti, mengikuti protokol kesehatan adalah upaya yang bisa dilakukan agar tidak terkena corona, yakni membiasakan mencuci tangan, pakai masker dan jagak jarak. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved