Berita Internasional
Awalnya Remehkan Covid-19, Kini Trump Disarankan Netizen Minum Cairan Pemutih
Donald Trump sebelumnya menggembar-gemborkan pengobatan yang belum terbukti untuk mengatasi infeksi virus corona.
TRIBUNJATENG.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya menggembar-gemborkan pengobatan yang belum terbukti untuk mengatasi infeksi virus corona.
Dari pencegahan menggunakan sinar UV sampai pemutih pakaian dan obat anti-malaria hidroksiklorokuin yang ternyata tidak ampuh mengatasi Covid-19.
Akibat ucapannya yang menurutnya "sarkas" soal pengobatan dengan disinfektan pada April lalu, banyak orang Amerika yang keracunan karena mengikuti 'arahannya' yang salah itu.
• Legenda Api Abadi Mrapen dari Tongkat Sunan Kalijaga Awal Kerajaan Demak, Kini Padam Total
• Lionel Messi Bakal Lakoni Laga Dahsyat Oktober Ini, Sebelum Lawan Ronaldo Harus Lewati Real Madrid
• Dua Anggota Staf Juventus Positif Covid-19, Cristiano Ronaldo dkk Jalani Isolasi
• Hasil Liga Spanyol Tadi Malam: Berkat Luis Suarez Ngawur, Atletico Madrid Dekati Klub Lionel Messi
Kini, dia dan Ibu Negara Melania Trump positif terinfeksi virus corona, hanya beberapa pekan dari pemilihan umum presiden.
Melalui Twitter, presiden Trump mengumumkan kabar tersebut, hanya beberapa momen setelah asisten seniornya, Hope Hicks terinfeksi virus corona.
Trump mengatakan bahwa dia dan istrinya akan segera memulai 'proses karantina dan pemulihan'.
Namun, di tengah harapan baik dari para pendukung dan sesama pemimpin dunia, Twitter juga memberi akses bagi siapapun untuk mengingatkan 'kesalahan' dan 'kengawuran' Trump.
Banyak orang kemudian ramai-ramai men-tweet meme yang menyarankan agar Trump minum cairan pemutih untuk 'menyembuhkan' dirinya dari virus mematikan itu.
Netizen bahkan meniru beberapa pernyataan Trump yang kontroversial soal sinar UV seperti,
"Misalnya kita memasukkan sinar UV ke dalam tubuh, melalui kulit atau cara lain, kedengarannya menarik!"
"Saya tahu disinfektan bisa membunuh (virus) dalam waktu 1 menit, dan adakah cara supaya kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam tubuh..."
Trump dikecam luas atas rekomendasi-rekomendasi "ngawur"-nya tersebut, karena dia berbicara di muka publik tanpa berdasarkan bukti medis.
Menyebabkan beberapa pengikutnya mengira itu adalah rekomendasi yang benar dan mengikutinya, meminum cairan disinfektan.
Dia dengan cepat menarik diri dari rapat pers, bersikeras bahwa dia tidak pernah mendorong orang-orang untuk meminum atau menyuntikkan cairan disinfektan.
Namun, melansir Daily Mirror, akibat ucapannya itu, panggilan permintaan pertolongan darurat untuk korban keracunan akibat minum cairan pembersih dan pemutih (karena mengandung disinfektan) meningkat di seluruh negara bagian AS.