Berita Viral
Najwa Shihab Dipolisikan oleh Relawan Jokowi, Sakit Hati Terawan Dijadikan Parodi
Jurnalis senior, Najwa Shihab dilaporkan ke polisi oleh relawan Jokowi Bersatu.relawan Jokowi bersatu merasa sakit hati ke Najwa Shihab.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Jurnalis senior, Najwa Shihab dilaporkan ke polisi oleh relawan Jokowi Bersatu.
Najwa Shihab selaku pembawa acara Mata Najwa itu dilaporkan ke polisi lantaran relawan Jokowi bersatu merasa sakit hati ketika Najwa Shihab mewawancari kursi kosong.
Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu Silvia Devi melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya.
Silvia Devi mengaku tindakan Najwa Shihab melukai perasaan pendukung Jokowi.
Silvia mengaku sebagai ketua relawan yang membawahi barisan pendukung Jokowi pada 21 provinsi dan 174 kota di seluruh Indonesia.
Menurutnya para pendukung Jokowi diklaim tersinggung dengan wawancara kursi kosong yang dibawakan Najwa Shihab.
"Wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden karena Menteri Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo," kata Silvia di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Silvia mengatakan pihaknya menduga Najwa Shihab telah melanggar pasal tentang cyber bullying.
Menurutnya, parodi wawancara kursi kosong Menteri Kesehatan Terawan sebuah tindakan yang melawan hukum.
"Tindak pidananya cyber bullying. Karena narasumber tidak hadir kemudian diwawancarai dan dijadikan parodi. Parodi itu suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara khususnya menteri. Karena beliau adalah representasi dari Presiden Joko Widodo," jelasnya.
Silvia juga menuding wawancara kursi kosong adalah preseden buruk dalam profesi jurnalis.
Sebaliknya, dirinya tidak ingin tindakan yang dilakukan Najwa Shihab menjadi inspirasi jurnalis lainnya.
"Kami hanya ingin perlakuan yang dilakukan oleh Najwa Shihab di depan jutaan rakyat Indonesia tidak berulang dilakukan oleh wartawan lain atau tidak ditiru. Pada akhirnya kami memutuskan membuat laporan pada polisi," tuturnya.
Tak hanya Najwa Shihab, relawan Jokowi juga akan melayangkan somasi terhadap Trans 7 sebagai saluran televisi yang menayangkan acara tersebut.
Mereka juga akan melaporkan kasus ini ke Dewan Pers.
Sebelumnya, Najwa Shihab menjelaskan maksud acara Mata Najwa yang menghadirkan bangku kosong yang seharusnya diisi oleh Menteri Kesehatan, Terawan.
Melalui akun Instagram @najwashihab yang diunggah pada Selasa (30/9/2020), putri Quraish Shihab itu memberi penjalasan.
Najwa Shihab mengaku menghadirkan bangku kosong di acara TV di Indonesia mungkin terasa baru, sehingga sedikit mengujutkan.
Namun, Najwa Shihab mengatakan di negara-negara demokrasi seperti Amerika, hal itu sudah biasa terjadi.
"Di Indonesia, treatment menghadirkan bangku kosong ini mungkin baru sehingga terasa mengejutkan. Namun, sejujurnya, ini bukan ide yang baru2 amat. Di negara dgn tradisi demokrasi dan debat yang lebih panjang dan kuat, misalnya Inggris atau Amerika, menghadirkan bangku kosong yang mestinya diisi pejabat publik sudah biasa," tulisnya.
Najwa Shihab membantah jika dirinya melakukan wawancara imajiner.
Baginya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bisa Menteri Terawan jawab dimana saja dan kapan pun.
"Treatment ini juga berbeda dengan format wawancara imajiner. Pertama, pada dasarnya saya tidak sedang melakukan wawancara, saya hanya sedang mengajukan pertanyaan, Pertanyaan, kan, tidak harus diajukan secara tatap muka. Bisa dilakukan secara jarak jauh dengan perantara macam-macam medium," tulisnya.
Najwa Shihab mengatakan sosok Menteri Terawan adalah sosok yang eksis sehingga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya.
"Kedua, ini juga tidak imajiner karena pertanyaan yang saya ajukan memang bukan imajiner dan saya juga tidak mengarang atau membuatkan jawaban2 fiktif seolah-olah saya sudah berdialog dengan Pak Terawan;
"Pak Terawan juga sosok yang eksis dan hidup, sehingga Pak Terawan bisa menjawabnya kapan saja, bahkan sejujurnya boleh menjawabnya di mana saja,' tulisnya.
Najwa Shihab menegaskan sebenarnya, ia berharap Menteri Terawan hadir di acara Mata Najwa.
Namun, Najwa Shihab berharap pertanyaan-pertanyaannya bisa dijawab oleh Menteri Terawan.
"Sebagai pengampu Mata Najwa, tentu saya berharap ia bersedia hadir di program saya. Namun, sebagai bagian dari komunitas pers lebih luas dan juga seorang warga negara, saya sudah cukup senang jika Pak Menteri menjawab kegelisahan publik walau itu tidak dilakukan di MataNajwa. Sebab kerja-kerja mengawasi proses politik dan pengambilan kebijakan adalah tugas bersama, dan saya percaya @Narasi.tv tidak sendirian melakukannya," tulisnya.
Najwa Shihab mengatakan ia sudah banyak melakukan pertimbangan menghadirkan bangku kosong.
Najwa Shihab mengatakan ia tak bermaksud melakukan bullying kepada Menteri Terawan.
"Saya memikirkan dengan cukup masak saat menghadirkan bangku kosong ini, termasuk risiko dituduh melakukan persekusi atau bullying. Saya berkeyakinan, elite pejabat, apalagi eksekutif tertinggi setelah presiden, bukanlah pihak yang less power, aspek penting yang menjadi prasyarat sebuah tindakan bisa disebut persekusi atau bullying. Sulit menganggap pejabat elite adalah pihak yang lemah," tulisnya.
Najwa Shihab mengaku tidak mencemaskan kondisi Menteri Terawan lantaran sosok menteri seharusnya mumpuni dan berpengalaman.
"Saya tidak cemas dengan Pak Terawan, karena seorang yang menjadi menteri pastilah sosok mumpuni dan berpengalaman. Yang kita cemaskan adalah perkembangan pandemi ini. Dan karena itulah Pak Terawan menjadi penting karena, betapa pun banyaknya tim ad-hoc yang dibentuk, urusan kesehatan tetaplah pengampunya adalah Menteri Kesehatan," tulisnya.
Menteri Terawan tak pernah muncul ke publik sejak awal wabah Virus Corona menggerogoti masyarakat Indonesia.
Masyarakat banyak mencarinya untuk meminta pertanggungjawaban terkait situasi Corona di Indonesia makin parah.
Najwa Shihab beberapa kali berusaha mengundang Menteri Terawan untuk berdialog.
Namun, undangannya itu tak kunjung ditanggapi.
Kemudian, tim Mata Najwa membuat acara seolah ada Menteri Terawan yang hadir di acara itu.
Najwa Shihab mengawali narasinya dengan menyinggung soal tugas dan tanggung jawab besar seorang menteri kesehatan untuk menyelamatkan lebih dari 267 juta penduduk Indonesia dari bahaya Covid-19.
"Pandemi belum mereda dan terkendali, karenanya kami mengundang Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto," kata Najwa Shihab.
"Tentu tidak ada sosok yang lebih tepat kepada kita memberi penjelasan tentang situasi sebenarnya dan sejauh apa penanganan yang dilakukan negara," ungkapnya.
"Menteri-menteri lain juga sudah angkat suara, namun selama jabatan menteri kesehatan masih di tangan, tanggung jawab besar tak bisa lepas dari pundaknya," katanya.
Najwa Shihab lantas mengajak diskusi kursi kosong yang dianggapnya ada Terawan yang duduk di kursi tersebut.
"Ke sekian kalinya kami mengundang, inilah kursi dan panggung Mata Najwa untuk Menteri Terawan," kata Najwa Shihab mempersilakan.
Pertanyaan pertama Najwa Shihab langsung terus terang menanyakan alasan selama ini tidak banyak muncul maupun berbicara, seiring dengan kasus Covid-19 yang semakin tinggi.
Najwa Shihab menanyakan alasan menteri Terawan menghilang saat hadapi covid-19.
"Mengapa menghilang pak? Anda minim sekali di depan publik selama pandemi, rasanya menteri kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia selama wabah ini hanya menteri kesehatan Republik Indonesia," tanya Najwa Shihab.
Najwa Shihab lalu menyinggung kecolongan menteri Terawan saat awal pandemi muncul.
"Sejak awal pandemi anda menganggap pandemi ini bukan masalah besar, apakah anda mengakui kita kecolongan?" tanya Najwa Shihab.
Najwa Shihab lantas ingin mengklarifikasi bahwa saat itu Menteri Terawan yang tidak sepakat dengan adanya karantina wilayah.
Najwa Shihab lalu menanyakan mengapa di Indonesia belum bisa menekan angka covid padahal negara lain sudah mulai tertangani dengan baik.
Najwa Shihab lantas mengapa Menteri Kesehatan tidak melindungi tenaga kesehatan yang masih banyak terinfeksi virus corona.
Najwa Shihab lalu menyinggung beberapa menteri kesehatan di beberapa negara yang mundur dari jabatannya.
"Pertanyaan saya pak, apakah penanganan covid id negara kita lebih baik dari menkes di beberapa negara yang mundur itu?" tanya Najwa Shihab.
Najwa Shihab lalu menyinggung menteri Terawan untuk rela mengundurkan diri dari jabatannya.
"Yang jelas desakan dari publik ke presiden, meminta anda untuk mundur, sudah siap mundur pak?" tanya Najwa Shihab.
Putri Quraish Shihab itu lalu menanyakan apakah Menteri Terawan masih layak untuk menduduki jabatan.
Najwa Shihab berharap Menteri Terawan memberi gambaran mengenai covid di tanah air.