Pemprov Jateng Terus Waspadai Klaster Ponpes dan Sekolah, Gubernur Berharap Tak Ada Stigma
Pemprov Jawa Tengah terus mewaspadai klaster pondok pesantren (ponpes) dan sekolah, dalam penyebaran virus corona.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mewaspadai klaster pondok pesantren (ponpes) dan sekolah, dalam penyebaran virus Corona (Covid-19).
Hal itu karena sampai saat ini, dua klaster itu mendominasi kasus hingga sekarang, di samping sejumlah klaster lain yang masih ditemui kasus Corona.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyampaikan, pada minggu ke-40 ini tercatat kasus baru sejumlah 1.830 kasus.
Dengan 80 persen berasal dari klaster, dan sisanya dari individu.
“Dari 80 persen kasus itu, terbanyak adalah klaster ponpes, yaitu ada sembilan ponpes dan tiga sekolahan,” kata Yulianto, dalam keterangan tertulis.
Dia menambahkan, untuk klaster ponpes dan sekolah, tercatat jumlah kasus mencapai 648 kasus pada Senin (5/10/2020) kemarin.
Yuli menuturkan, jika klaster tersebut bisa ditangani dengan baik, maka penurunan kasus akan bisa terjadi dengan signifikan.
“Saya kira penurunannya akan signifikan,” imbaunya.
Menurutnya, untuk klaster pondok pesantren, tersebar di Kebumen, Banyumas, dan daerah lain.
Namun, pihak ponpes bersama pemerintah setempat telah mengambil langkah cepat.
Berita Duka, The Kian Nio Meninggal Dunia di Semarang |
![]() |
---|
Profil Dwi Kusuma Yudha, Pembunuh Pak Bisri Bos Toko Blitar |
![]() |
---|
Foto Pemakaman Rina Gunawan Sesuai Protokol Covid-19, Teddy Syach Menangis: Aku Sudah Ikhlas |
![]() |
---|
Bos Toko Dibunuh Secara Biadab, Waga Tak Percaya Tahu Pelakunya yang Sempat Viral: Masak Anak Itu? |
![]() |
---|
Sopir Truk Selipkan Uang Rp 50 Ribu di Lipatan STNK Malah Dibikin Malu Ipda Sigit |
![]() |
---|