Virtual Tour
Virtual Tour Grand Maerakaca Semarang, dari Anjungan Daerah hingga Bangunan 5 Negara di PRPP
Menjelajah Lumina, trekking mangrove, anjungan, dan gondola di Grand Maerakaca secara virtual dipandu oleh reporter Tribun Jateng, Valentinez Hemanona
Penulis: amanda rizqyana | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Grand Maerakaca yang sebelumnya bernama Maerakaca merupakan obyek wisata di Semarang yang mendapat julukan Taman Mini Jawa Tengah.
Grand Maerakaca berada satu kawasan dengan Pusat Rekreasi dan Pameran Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah.
Nama Maerakaca berasal dari nama puri dalam cerita pewayangan Mahabarata.
Destinasi ini mulai dibangun tahun 1990, diresmikan pada 1993 oleh Gubernur Jawa Tengah Muhammad Ismail.
Menempati area 23,84 hektar, terdapat anjungan dari 35 daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Lokasi setiap anjungan daerah berada persis di sesuai posisi geografisnya.
Anjungan daerah menampilkan bangunan tradisional, pakaian tradisional, hingga produk lokal dan unggulan daerah tersebut.
Konsep miniatur Jawa Tengah tersebut juga menyertakan Laut Jawa dan Samudera Hindia sebagai batas dalam wujud kolam air payau dan hutan bakau.

Selain anjungan daerah, ada pula miniatur peninggalan sejarah dan obyek wisata populer di Jawa Tengah.
Di antaranya Candi Borobudur, Benteng Pendhem, Mesjid Menara Kudus, Waduk Cacaban, Kali Comal, hingga Mesjid Agung Demak.
Ada pula pilihan wahana rekreasi seperti becak air atau bebek air, perahu atau gondola, perahu unik beratap daun, dan perahu air.
Juga terdapat area bermain anak hingga aneka rekreasi luar ruangan berupa outbound.
Ada penambahan lokasi baru di Maerakaca yakni Lumina yang menampilkan lebih dari 20 fasad bangunan dari lima negara di tiga benua.
Spot foto baru ini menunjukkan rumah tradisional dari negara Jepang, Meksiko, Turki, Arab Saudi, dan Yunani.