Berita Nasional
Relawan Projo Soroti Kinerja Setahun Jokowi-Maruf: Tidak Maksimal, Kurang Greget
Projo melihat kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak maksimal di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat ormas Pro Jokowi ( Projo) melihat kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak maksimal di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.
Sekretaris Jenderal Projo Handoko mengatakan, krisis ini harus ditangani dengan kerja lebih keras disertai dengan kecepatan dan akurasi tinggi dari Kabinet Indonesia Maju.
"Projo melihat kinerja kabinet tidak maksimal, kurang greget," kata Handoko dalam keterangan tertulis, Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Pulang Mancing, Pria Kebumen Ini Bawa Pulang Motor Tetangga Dijual Online
Baca juga: Temui Jokowi, PM Jepang: Asia Tenggara Adalah Kunci Perdamaian di Laut China Selatan
Baca juga: Mobil Terbakar di Sukoharjo, Ada Mayat Perempuan di Dalamnya
Baca juga: Jokowi Terima Surat Kepercayaan dari 7 Dubes Negara, Ada dari Italia, Amerika Serikat, Denmark
Handoko mengatakan, setahun pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo dihadapkan pada ujian berat.
Kondisi ini seharusnya dimaknai sebagai peluang bagi kabinet untuk menunjukkan militansi dengan gebrakan untuk mengatasi keadaan.
Kelompok relawan yang mendukung Jokowi sejak pilpres 2014 ini mengingatkan, hasil survei terbaru tentang kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah kurang menggembirakan.
Presiden Joko Widodo bahkan pernah menyampaikan kekecewaanya terhadap kinerja kabinet dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Projo pun menilai kerja-kerja extraordinary jajaran kabinet seperti harapan Presiden Jokowi belum sepenuhnya dilakukan.
"Presiden belum merevisi penilaiannya bahwa kinerja sejumlah menteri pada masa pandemi ini tidak extraordinary," kata Handoko.
Menurut Handoko, masyarakat sangat berharap para menteri pembantu Presiden Joko Widodo menunjukkan kerja profesional dengan komitmen penuh menjalankan program pemerintah.
Dia mengingatkan bahwa dalam kondisi seperti sekarang ini kerja keras saja tidak cukup.
Kabinet harus solid dan tak terpecah karena kepentingan jangka pendek.
Capaian pemerintah harus didengungkan sampai dipahami oleh seluruh masyarakat dengan cara sosialisasi terus-menerus oleh para menteri.
Untuk itu para menteri diminta fokus bekerja untuk kepentingan masyarakat supaya segera bebas dari kungkungan pandemi Covid-19 dan bangkit dari resesi.
"Jangan ada kepentingan selain kepentingan seluruh bangsa dan rakyat. Jangan khianati kepercayaan Rakyat kepada Jokowi," ujarnya.
Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan sebesar 46,3 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Ma’ruf Amin selama satu tahun terakhir.
Survei tersebut juga menunjukkan adanya responden yang merasa sangat tidak puas dengan persentase 6,2 persen.
Hasil itu didapat dari survei yang dilakukan terhadap 529 responden selama 14-16 Oktober 2020.
Di sisi lain, responden yang merasa puas sebanyak 39,7 persen.
Bahkan, 5,5 persen responden merasa sangat puas dan 2,3 persen responden menyatakan tidak tahu.
Survei tersebut juga melihat tingkat kepuasan responden terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di bidang perekonomian, politik dan keamanan, penegakan hukum serta kesejahteraan sosial.
Survei dilakukan dengan metode wawancara telepon terhadap 529 responden yang berusia minimal 17 tahun di 80 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan nirpencuplikan atau margin of error sekitar 4,3 persen.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Relawan Projo Sebut Kinerja Setahun Jokowi-Ma'ruf Tidak Maksimal"