Berita Feature
Senyum Genit Eva Kembang Pantura, Setiap Malam Diantri 20 Pelanggan, Ini Katanya Soal Tarif
Ia terlihat terburu-buru karena ditunggu oleh beberapa lelaki. Seusai memesan makanan, ia bergegas menghampiri kerumunan lelaki tersebut
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
Senyum Genit Eva Kembang Pantura, Setiap Malam Diantri 20 Pelanggan, Ini Katanya Soal Tarif
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Suara musik dangdut dan deru mesin kendaraan yang melintas di Jalan Pantura Batang, tepatnya di Kecamatan Banyuputih terdengar bersautan.
Suara musik tersebut berasal dari sebuah warung kecil yang terbuat dari kayu tepat di pinggir jalan.
Depan warung tersebut dipadati kendaraan roda dua yang terparkir tak teratur.
Teras warung dengan hiasan lampu warna-warni itu dipenuhi oleh sejumlah lelaki.
Baik lelaki berusia tanggung hingga paruh baya, nampak menunggu sambil berbincang.
Baca juga: Kapolda Riau Sebut IZ Pengkhianat: Kemarin Mungkin Anggota, tapi Hai Ini Tidak Lagi
Baca juga: Misteri Kematian Fransiska, Tergeletak di Kandang Buaya, Mulut dan Tangan Dilakban, Ini Kata Suami
Baca juga: Inilah 7 Jenis Pelanggaran Prioritas Operasi Zebra 2020 yang Dimulai Hari Ini
Baca juga: Cerita ODHA Semarang Rasakan Manfaat J3K Gojek Membantu Aktivitas Selama Pandemi Covid-19
Dari keramaian di teras warung, sosok wanita muda berambut panjang lurus, dengan tato bergambar kupu-kupu di pergelangan tangan kirinya muncul.
Sembari melontarkan candaan genit ke beberapa lelaki, wanita berusia sekitar seperempat abad yang mengenakan hot pants atau celana pendek sepaha berbahan jeans itu, menghampiri seorang wanita paruh baya.
"Mak mie goreng dua, pedes banget ya," kata wanita yang mengaku bernama Eva itu sembari menghisap rokok yang ia bawa, Jumat (23/10/2020) dini hari.
Ia terlihat terburu-buru karena ditunggu oleh beberapa lelaki
Seusai memesan makanan, ia bergegas menghampiri kerumunan lelaki tersebut.
Mie goreng yang ia pesan pun akhirnya diantar oleh Sumiati wanita paruh baya penjaga warung yang sempat berbincang bersama Eva.
Jam menunjukan pukul 02.30 WIB lebih,
Para lelaki yang menunggu di depan teras warung tersebut mulai pergi satu persatu.