Pilkada Blora 2020
Aliansi Santri dan Kiai di Blora Nyatakan Dukungan untuk Arief Rohman-Tri Yuli
Sejumlah santri dan kiai di Kabupaten Blora deklarasi dukungan untuk pasangan Arief Rohman-Tri Yuli Setyowati
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Sejumlah santri dan kiai di Kabupaten Blora deklarasi dukungan untuk pasangan Arief Rohman-Tri Yuli Setyowati atau ARTYS di Posko ARTYS di Karangjati, Blora, Rabu (28/10/2020).
Dukungan tersebut diberikan lantaran berangkat dari seorang santri, kini Arief maju sebagai Calon Bupati Blora .
Deklarasi ini dipimpin oleh KH Busyro Mustofa dari Ngawen, Blora.
Menurutnya, alasan sejumlah kiai dan santri yang tergabung dalam Aliansi Santri dan Kiai se-Kabupaten Blora mendukung pasangan ARTYS karena dinilai paling layak sebagai pemimpin.
Dalam deklarasi dukungan tersebut ditandai dengan pembacaan fatihah secara bersama-sama.
"Santri yang benar-benar santri adalah pasangan nomor dua (ARTYS). Kita mendukung nomor dua semoga bisa membawa maslahat untuk Blora," ujar KH Busyro.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, hadir pula KH Nawawi asal Rembang. Kata KH Nawawi, majunya Arief sebagai calon bupati adalah momentum.
Dalam hal ini, sudah selayaknya elemen santri maupun kiai yang ada di Blora mendukung sekaligus mengawal Arief supaya terpilih sebagai bupati.
"Ini momentum santri memimpin Blora. Sejumlah daerah ini sudah dipimpin santri, maka ini momentum Blora dipimpin santri," ujar KH Nawawi.
Sementara itu, Arief Rohman mengatakan, sebagai calon bupati dia menyadari bahwa pemimpin selayaknya berjalan dan menyusun kebijakan selarasa dengan kemaslahatan rakyat. Hal itu sesuai dengan kaidah tassaruf al-imam ala al-ra'iyyah manuthun bi al-maslahah atau kebijakan pemimpin harus didasarkan kepada kemaslahatan rakyat.
Arief mengatakan, jika memang didapuk untuk memimpin Blora program prioritasnya adalah membangun infrastruktur jalan yang saat ini masih banyak yang jelek. Kemudian, selain itu yakni kebutuhan masyarakat akan air bersih. Selain itu, program yang menyentuh kalangan santri yakni terkait insentif guru ngaji, kemudian hibah untuk madrasah maupun pondok pesantren.
"Jadi dunia dapat, akhirat juga dapat. Karena kami sadar, pendidikan agama itu juga penting," ujarnya.