Berita Semarang
Bangkit di Tengah Pandemi, Puluhan Lansia Kota Semarang Bermain Musik Karawitan
Tangan renta Purwani (67) menari-nari menabuh saron di Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo di Taman Budaya Raden Saleh.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
"Dengan aktifitas yang positif dia harapkan mampu menyulut semangat untuk terus produktif di masa tua," terangnya.
Dia menambahkan, bermain karawitan membuat pikirannya jadi lebih segar.
Kendati awalnya sempat kesulitan dalam memainkannya, namun dia lambat laun bisa mempelajari notasi nada dalam alat musik Jawa.
"Merasa lebih tenang pikiran dan hati apalagi bisa srawung sama teman-teman di sini," katanya.
Senada, Sarto juga mengamini hal serupa. Melalui karawitan, dia senang bisa berkumpul dengan teman seangkatannya setelah selama ini sering menghabiskan waktu di rumah.
Dia yang memegang alat musik kenong bisa belajar menghafal nada yang diselaraskan dengan instrumen alat musik lainnya.
"Secara tidak langsung otak dipaksa menghafal sehingga harapannya mencegah pikun," bebernya.
Sementara itu, Kepala Seksi Atraksi Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Sarosa menjelaskan, terdapat 40 lansia yang mengikuti latihan karawitan di Gedung Ki Narto Sabdho.
Puluhan lansia itu berasal dari seluruh Kecamatan di Kota Semarang.
Lantaran sedang pandemi Covid-19, mereka dibagi menjadi dua kelompok untuk mengikuti latihan yang dilakukan selama dua kali dalam seminggu mulai pukul 14.00 WIB hingga sore hari.
"Pemkot menggagas latihan ini sebagai kepedulian kepada lansia di tengah pandemi dengan kegiatan seni budaya agar mereka tetap produktif dan terhibur," katanya kepada Tribunjateng.com.
Dia menilai, para lansia merasa terhibur selama latihan karawitan yang dilakukan mulai awal Oktober tersebut.
Bahkan para lansia antusias dan terus semangat berlatih.
"Kami berharap setelah mahir mereka dapat kesempatan untuk pentas atau tampil menunjukan kemampuan musik mereka," tandasnya. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :