Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Cerita Mistis Suryadi Ikuti Google Maps Tersesat di Hutan, Ada Penampakan Perempuan Ketuk Kaca Mobil

Hal mistis dialami seorang pengemudi Xenia, Suryadi. Adi tersesat di hutan dalam perjalanan menuju Surabaya.

Editor: galih permadi
SURYA/M Romadoni
mengevakuasi mobil Xenia yang terjebak di kawasan hutan dan tegal air terjun Canggu, Kecamatan Pacet, Kabupaten MojokertoMobil warga Surabaya tersesat di Hutan gara-gara Ikuti Google Maps, Kejadiannya di Tengah Malam, Buat Warga Sekitar Heboh 

TRIBUNJATENG.COM, MOJOKERTO - Hal mistis dialami seorang pengemudi Xenia, Suryadi.

Adi tersesat di hutan dalam perjalanan menuju Surabaya.

Ia menceritakan ada sosok perempuan yang mengetuk kaca mobilnya. 

Gara-gara mengikuti google maps, seorang pengendara yang tinggal di Surabaya tersesat di Hutan Pacet, Mojokerto.

Baca juga: Berikut Isi Surat Wasiat Istri di Boyolali Tewas Gantung Diri, Singgung Menikah Tanpa Pacaran

Baca juga: Kini Ngehit sebagai Aldebaran, Arya Saloka Pernah Dibayar 75 Ribu, Disuruh Vanessa Angel Beli Rokok

Baca juga: Seorang Ayah Bunuh Anak & Istri yang Sedang Hamil Lalu Tunggui Jenazah hingga 7 hari

Baca juga: Spoiler Boruto Chapter 52 yang Sangat Ditunggu, Naruto Jadi Kurama? Terungkap Sasuke Hidupkan Hokage

Mobil Daihatsu Xenia L 1034 FU yang ia kendarai itupun tersesat selama berjam-jam.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (12/11/2020) malam

Pengendara bernama Suryadi (31) asal Desa Nogorejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Dia tinggal di Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.

Suryadi mengaku mobil yang dikemudikan itu tersesat di tegalan, tepatnya di pinggir sungai dan area persawahan dan hutan Dusun Made, Pacet, Mojokerto.

Dia menceritakan saat itu seorang diri mengendarai mobil pulang bekerja dari Malang hendak pulang ke tempat tinggalnya di Surabaya. 

Selama di perjalanan dia tidak merasakan keanehan, termasuk ketika masuk ke gerbang tol Malang menuju Surabaya sekitar pukul 19.00 WIB.

Kendaraan Suryadi juga melaju dalam kecepatan normal melintasi Jalan Tol Malang- Surabaya.

Dia menggunakan aplikasi Google Maps yang didengar melalui Headset sebagai pemandu jalan.

"Saya mau pulang ke Surabaya kerena tidak paham jalan saya pakai Google Maps tapi nggak melihat Handphone cuma dengar pakai Headset," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (13/11/2020).

Menurut dia, seharusnya jalur tol Malang  terhubung sampai Surabaya.

Dalam kondisi sadar, tiba-tiba suara dari pemandu jalan aplikasi Google Maps itu menyuruhnya belok keluar ke pintu Tol Purwodadi, Pandaan.

"Ya saya ikuti, itu setelah jalan kaca mobil sebelah kiri ada yang mengetuk, nah di situ mulai saya merinding segala macam," terangnya.

"Selang 30 menit setelah exit tol Pandaan (sekitar pukul 19.30 WIB), kaca mobil sebelah kiri seperti ada yang mengetuk.

Saya tidak berani melihat langsung, hanya ekor mata saya nampak ada sosok perempuan, rambutnya panjang menutupi muka.

Pakaian dan wajahnya saya tak jelas," terangnya.

Kemudian, perjalanan selama satu jam perasaannya kondisi jalan bagus tidak ketemu orang sama sekali.

"Saya sadar saat mobil tidak bisa dan di gas tetap gak jalan, saya turun menyalakan senter lho ternyata ini hutan tidak ada rumah sama sekali.

Ya saya ikuti suara dari Google Maps," bebernya.

Masih kata Suryadi, tidak sadar kalau jalan yang dilewati nya itu terjal penuh bebatuan.

Padahal, perasaannya kondisi jalan bagus bahkan kecepatan mobil sekitar 80 kilometer sampai 100 kilometer.

"Sebelum aku turun dan gas ya seperti jalan bagus dan jalannya lurus kanan kiri kabut.

Saya dari Malang pukul 18.30 Wib dan di lokasi sekitar 20.30 Wib di lokasi sedangkan di dalam mobil sekitar satu jam," terangnya.

Jaka, seorang relawan yang membantu proses evakuasi mobil, mengatakan setelah menghentikan kendaraannya Suryadi berdiam diri di dalam mobil dan berupaya menghubungi orang terdekat namun tidak direspons.

Dia akhirnya menghubungi Suara Surabaya untuk meminta pertolongan.

Pihak Kepolisian Polsek Pacet  bersama warga setempat dan relawan menuju ke lokasi kejadian mobil yang terjebak sekitar pukul 21.00 Wib.

Mobil dievakuasi dengan didorong bersama puluhan warga  dan bantuan mobil 4x4.

"Mobil dievakuasi sekitar pukul 23.15 WIB," ucap Jaka.

Jaka menambahkan korban mengalami trauma dan beristirahat di Aspol Polsek Pacet.

Korban tidak merasakan kejanggalan saat melewati  kondisi jalan ekstrem di mana banyak batu.

"Pengakuan pengemudi mobil melaju kecepatan 80 kilometer sampai 100 kilometer dan baik-baik saja cuma memang dia bilang ada kabut pada kanan kiri jalan yang jaraknya 1,5 kilometer dari jalan raya," tandasnya.

Kasus Serupa

Kasus ini bukan yang pertama kali.

Pada 2019, Kurtono, (58), warga asal Kertajaya, Surabaya malah nyaris tewas karena mobila ia kemudikan masuk ke dalam jurang Sendi di Mojokerto, Sabtu (29/6/2019).

Ketika ditemui wartawan Surya di Puskesmas Pacet, Kurtono merintih kesakitan pada bagian punggungnya.

Letika melayani pertanyaan dari wartawan, Kurtono meminta bantuan dari wartawan untuk membangkitkannya dari tempat tidur di Puskesmas Pacet.

"Mungkin beda cerita kalau saya tidak memakai sabuk pengaman dan airbag pada mobil saya tidak mengembang secara otomatis." Kata Kurtono, Sabtu (29/6/2019).

Kurtono mengaku, dia berangkat dari Surabaya ke Malang untuk mencari bibit pohon hias dan liburan.

Selain itu, Kurtono sebelumnya tidak pernah melewati jurang Sendi ketika hendak bepergian ke Malang.

"Baru pertama kali lewat jurang Sendi melalui navigasi dari Google Maps tujuan saya ke Malang berlibur sama cari bibit pohon hias sama liburan." Ujarnya.

Sambil memegangi punggungnya, Kurtono bingung dengan kondisi mobilnya setelah masuk ke jurang Sendi sedalam 25 meter.

"Mobil saya bukan mobil asuransi, andaikata kalau mobil saya asuransi bisa di derek ke Surabaya." ujarnya.

Di berita sebelumnya, sebuah mobil Toyota Yaris dengan plat nomor L 1787 WR, masuk ke Jurang Sendi, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (29/6/2019) pukul 18.00.

Mobil masuk ke dalam jurang tersebut sedalam 25 meter.

Mobil tersebut dikemudikan oleh Kurtono, (58), asal Kertajaya, Surabaya. Diduga mobil mengalami rem blong saat menuruni turunan jurang Sendi.

Saksi mata kecelakaan tersebut, Udin (40), menuturkan, sebelum masuk ke jurang, mobil sempat menabrak ke tiang pembatas jurang.

"Mobil melaju dari arah Malang menuju ke arah Trawas, kecepatan mobil saat menuruni turunan jurang sendi sekitar 100 kilometer lebih. " Jelas Udin, Sabtu (29/6/2019).

Pada saat menuruni turunan jurang sendi, lanjut Udin, sopir tidak bisa menguasai kemudi sopir karena kampas rem mengalami panas karena sering diinjak. Akibatnya, sopir menabrak ke pembatas jurang.

"Setelah menabrak pembatas jurang, mobil menabrak sisi kanan pohon di sekitar jurang sendi. Akibatnya, mobil oleng." Katanya.

Beruntung sopir mengalami luka ringan dan segera dibawa ke Puskesmas Pacet.(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Mobil Warga Surabaya Tersesat di Hutan Pacet Gara-gara Ikuti Google Maps, Polisi Sampai Turun Tangan

Baca juga: Kecelakaan di Semarang Pagi Ini, Pemotor Tabrak 2 Mobil Hingga Ringsek

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Senin 16 November 2020, Gemini Sendiri Tak Selamanya Buruk

Baca juga: Terungkap Nike Ardilla Ditikung Teman Sendiri Seminggu Sebelum Meninggal

Baca juga: Peruntungan Shio Besok Senin 16 November 2020

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved