Berita Internasional
Warga Armenia Bakar Permukiman Sebelum Eksodus, Azerbaijan Sebut Sebagai Teror Ekologi
Pemerintah Azerbaijan, Minggu (15/11/2020) mengeluarkan kecaman keras terhadap penduduk Armenia yang membakar rumah mereka sendiri.
TRIBUNJATENG.COM, BAKU - Pemerintah Azerbaijan, Minggu (15/11/2020) mengeluarkan kecaman keras terhadap penduduk Armenia yang membakar rumah mereka sendiri.
Azerbaijan telah menunda pengambilan kendali atas wilayah yang diserahkan oleh Armenia dalam perjanjian gencatan senjata.
Tetapi mengecam warga sipil yang meninggalkan daerah itu karena membakar rumah dan melakukan apa yang disebut "teror ekologi".
Baca juga: Nenek Nathalie Holscher Sedih, Peluk Sule Sambil Titip Pesan Penting
Baca juga: Bentrok Pendukung Joe Biden dengan Trump di Washington DC Gara-gara Tudingan Curang
Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Denda Rp 50 Juta pada FPI & Rizieq Shihab Sesuai Pergub DKI
Baca juga: Remaja Ini Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Pacar Ke Selokan, Sempat Nonton Saat Evakuasi
Gencatan senjata mengakhiri enam minggu pertempuran sengit antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh dan wilayah di luar perbatasan resminya yang telah di bawah kendali pasukan Armenia sejak 1994.
Perjanjian tersebut meminta Azerbaijan untuk mengambil kendali atas wilayah terpencil.
Yang pertama, Kelbajar, diserahkan pada Minggu (15/11/2020), seperti dilansir The Telegraph.
Tetapi Azerbaijan setuju untuk menunda pengambilalihan tersebut hingga 25 November setelah ada permintaan dari Armenia.
Pembantu presiden Azerbaijan Hikmet Hajiyev mengatakan kondisi cuaca yang buruk membuat penarikan pasukan Armenia dan warga sipil sulit di sepanjang jalan tunggal.
Karena harus melalui wilayah pegunungan yang menghubungkan Kelbajar dengan Armenia.
Setelah perjanjian diumumkan banyak penduduk yang putus asa.
Mereka bersiap mengungsi dengan membakar rumah mereka agar tidak dapat digunakan oleh orang Azerbaijan yang akan pindah.
"Armenia merusak lingkungan dan objek sipil, kerusakan lingkungan dan teror ekologi harus dicegah," kata Hajiyev.
Sebelum perang separatis yang berakhir pada tahun 1994, Kelbajar dihuni hampir secara eksklusif oleh orang Azerbaijan.
Tapi wilayah itu kemudian dikuasai Armenia dan orang-orang Armenia masuk.
"Penempatan dan pemukiman penduduk Armenia di wilayah pendudukan wilayah Kelbajar adalah ilegal ... ", katanya.