Berita Internasional
Israel Gempur Suriah dengan Jet Tempur hingga Tewaskan 10 Orang
Militer Israel menyatakan, mereka menggempur sejumlah target Iran di Suriah dan menewaskan 10 orang sebagai balasan atas adanya peledak di Dataran Tin
TRIBUNJATENG.COM, TEL AVIV - Militer Israel menyatakan, mereka menggempur sejumlah target Iran di Suriah dan menewaskan 10 orang sebagai balasan atas adanya peledak di Dataran Tinggi Golan.
Serangan udara dari jet tempur Tel Aviv itu terjadi sebelum Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendarat, yang dia sebut kunjungan terakhir sebelum Presiden Donald Trump lengser.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan, semalaman jet tempur mereka menghantam target militer milik Pasukan Quds Iran dan Suriah.
Quds merupakan anggota elite dari Garda Revolusi Iran, dan mendapatkan tugas untuk melakukan kegiatam militer di luar engeri.
Berdasarkan keterangan IDF, mereka menyasar fasilitas penyimpanan, bangunan militer, markas pasukan musuh, hingga rudal permukaan-udara.
Kantor berita Suriah SANA melaporkan, serangan udara itu membunuh tiga tentara mereka dan melukai banyak personel di lapangan.
Sementara grup Observasi untuk HAM Suriah menyatakan, setidaknya 10 orang tewas termasuk milisi asing dan tentara Suriah.
Lima milisi asing yang dimaksud diduga adalah warga Iran, di mana mereka diyakini adalah anggota Pasukan Quds, termasuk dua milisi pro-Teheran.
Tel Aviv menggelar ratusan serangan jet tempur dan rudal ke Suriah sejak 2011, di mana mereka menghantam Hezbollah, Iran, hingga Damaskus sendiri.
Serangan balasan
Dilansir AFP Rabu (18/11/2020), IDF mengakui serangan itu, yang notabene adalah hal langka, karena merespons agresi dari dalam wilayah mereka.
Berdasarkan pernyataan Tel Aviv, mereka menemukan peledak rakitan (IED) di sekitar wilayah mereka di Dataran Tinggi Golan Selasa (17/11/2020).
"Kita membicarakan bom anti personel Claymore yang ditanam dekat posisi IDF," terang juru bicara militer Jonathan Conricus.
Dia menjelaskan orang yang menanam merupakan warga lokal Suriah.
Namun instruksi hingga panduannya diberikan Pasukan Quds.
Kebanyakan warga Arab yang tinggal di Golan, wilayah yang direbut Israel sejak 1967, menolak tawaran kewarganegaraan Tel Aviv dan memilih Suriah.
Conricus mengatakan, mereka menggelar serangan balasan di delapan target yang terbentang dari Golan hingga pinggiran Damaskus.
Target itu termasuk tiga pusat komando Iran, di antaranya di bandara Damaskus, pangkalan di divisi ketujuh angkatan darat Suriah.
Kemudian satu lagi adalah fasilitas militer rahasia yang digunakan sebagai tempat pertemuan sejumlah delegasi senior Iran.
"Kami berharap kami memberi pesan yang jelas, bahwa kami takkan menoleransi Suriah yang dijadikan alat bagi Iran untuk menyerang Israel," kata Conricus.
Teheran merupakan sekutu utama Presiden Bashar al-Assad selama perang saudara yang membunuh 380.000 orang dalam sembilan tahun terakhir.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Ini Alasan Jet Tempur Israel Gempur Suriah dan Tewaskan 10 Orang"