Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Ungker Kuliner Ekstrem di Blora yang Banyak Diburu, Berani Coba?

Mereka menawarkan dagangan berupa kepompong ulat jati atau ungker. Kepompong berwarna cokelat pekat sangat terkenal di Blora untuk dikonsumsi.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: galih permadi

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Saat melintas di ruas Jalan Blora-Cepu akan menjumpai sejumlah kaum hawa di pinggir jalan.

Mereka menawarkan dagangan berupa kepompong ulat jati atau ungker.

Kepompong berwarna cokelat pekat sangat terkenal di Blora untuk dikonsumsi.

Baca juga: Viral Kecelakaan di Purwokerto Ayla Tabrak CBR, Tawari Ganti Rugi Mobil dan Rumah, Ini Kata Saksi

Baca juga: Respons Yoyok Sukawi Soal Rumor PSIS Semarang Rekrut George Kakak Jack Brown Timnas U-19 Indonesia

Baca juga: Nyawa Al Amin Tak Tertolong, Tubuh Jatuh dari Tebing 3 Meter Waduk Logung Kudus

Baca juga: Respons Kalimi Ayah Angkat Dicky Pelaku Pembunuhan DF Siswi Demak di Hotel Bandungan Semarang

kepompong ulat jati atau yang dijadikan makanan ekstrem di Blora
kepompong ulat jati atau yang dijadikan makanan ekstrem di Blora (TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI)

Ungker yang dibungkus daun jati, ditawarkan para penjaja seharga Rp 10 ribu. Dengan harga tersebut pembeli akan mendapatkan ungker sekitar satu ons.

Kesempatan untuk menikmati ungker hanya akan ditemui di awal musim hujan. Sebab, saat itu daun jati bersemi bersamaan dengan ulat jati yang berkembang biak.

Satu di antara penjaja ungker yakni Sundari.

Di awal musim hujan, ibu dua anak ini rutin mencari ungker untuk kemudian dijajakan di pinggir jalan Blora-Cepu.

Warga Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong itu mulai berburu ungker sekitar pukul 06.00 WIB.

Dia masuk ke hutan mencari pohon jati yang daunnya rusak karena dimakan ulat.

Di situ sudah pasti akan banyak ditemukan ungker di bawahnya.

Butuh tiga sampai empat jam bagi Sundari untuk berburu ungker di hutan.

Selepas itu, dia akan membersihkan ungker dari balutan tanah untuk kemudian dijajakan di pinggir jalan.

"Setelah cari ungker habis itu dikupas atau dibersihkan, soalnya ungkernya seperti dibalut tanah.

Maka harus dikupas dibersihkan," ujar perempuan 51 tahun saat ditemui, Kamis (19/11/2020).

Mereka yang membeli ungker tidak hanya masyarakat Blora saja.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved