Berita Duka
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun Ricky Yacobi Striker Legendaris Timnas Meninggal Dunia
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun Ricky Yacobi Striker Legendaris Timnas Meninggal Dunia
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: abduh imanulhaq
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun Ricky Yacobi Striker Legendaris Timnas Meninggal Dunia
TRIBUNJATENG.COM - Striker legendaris Timnas Indonesia, Ricky Yacobi, atau sering dipanggil Ricky Yacob meninggal dunia, Sabtu (21/11/2020) pagi.
Ricky Yacobi meninggal saat bermain sepakbola bersama rekan-rekannya di lapangan Senayan.
Dia meninggal di usia 52 tahun akibat serangan jantung, terjatuh ketika melakukan selebrasi usai mencetak gol.
Kemudian dibawa ke RS Angkatan Laut Mintohardjo namun tak terselamatkan.
Sampai saat ini, TribunJateng.com masih menghubungi pihak keluarga untuk meminta keterangan lebih lanjut.
Di media sosial telah banyak beredar unggahan yang menyebut Ricky Yacobi meninggal dunia.
Satu di antaranya diunggah FX Harminanto, mantan pemain PSIM Yogyakarta.
"Dapat kabar dan kiriman video dari sejawat, beliau kolaps ketika main bola, dibawa ke rumah sakit Mintoharjo namun tak tertolong, RIP Ricky Yacobi," tulis FX Harminanto.
"Rest in Power Ricky Yacobi! Terimakasih atas jasa luar biasa untuk negara dan ikut menginisiasi sepatu Specs, jasa luar biasa untuk anak-anak usia dini," imbuhnya.
Eks pelatih timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, yang menyebarkan informasi tersebut telah dikonfirmasi Kompas.com.
Dia membenarkan bahwa Ricky meninggal dunia di Rumah Sakit AL Mintoharjo, berdasarkan laporan dari seseorang bernama Arif Mursado yang berada di lapangan.
Profil Ricky Yacobi
Ricky Yacob adalah sosok fenomenal yang bersinar di era 80-an, yang kemudian lebih dikenal sebagai Ricky Yacobi.
Ricky lahir di Medan pada 12 Maret 1963.
Dia dikenal sebagai penyerang yang memiliki kelebihan dalam kecepatan.
Dia juga menjadi ujung tombak andalan tim nasional pada era 80-an.
Sepanjang kariernya di Indonesia, Ricky pernah bergabung bersama PSMS Medan, Arseto Solo, BPD Jateng, dan PSIS Semarang.
Pada 1980, pihak yang berperan mengantarkan PSMS Medan yunior juara Piala Soeratin, yang notabene adalah turnamen khusus pemain di bawah usia 18 tahun.
Selepas dari PSMS, Ricky berpindah ke Pulau Jawa untuk bergabung dengan salah satu klub anggota Galatama, Arseto Solo.
Di klub ini, Ricky tidak pernah pernah mendapat gelar juara Galatama.
Akan tetapi, Ricky sukses menjadi top skorer Galatama sebanyak dua kali, yakni pada 1987 dan 1990.
Karier Ricky di level tim nasional lebih mentereng lagi.
Dalam balutan seragam merah putih, Ricky sukses mengharumkan nama Indonesia di sejumlah ajang internasional.
Pada Asian Games 1986 di Korea Selatan, Ricky menjadi kapten tim.
Saat itu, pada babak penyisihan grup, Indonesia tergabung di Grup C bersama Arab Saudi, Qatar, dan Malaysia.
Meskipun berada di grup yang tergolong sulit, Ricky cs. mampu melaju ke babak selanjutnya setelah menjadi peringkat kedua dengan perolehan tiga poin.
Pada babak perempat final, Indonesia bersua dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Aksi Ricky mengundang decak kagum dengan mencetak gol sensasional untuk Indonesia.
Dia menciptakan gol dengan cara melepaskan tembakan voli pertama kali ke gawang UEA dalam jarak yang cukup jauh.
Setelah ajang Asian Games, Ricky mencatatkan prestasi mengkilap saat berlaga di SEA Games 1987 yang digelar di Jakarta.
Ricky berjasa mengantarkan Indonesia meraih medali emas pertama dari cabang sepak bola pada ajang ini.
Pada tahun 1988, Ricky diboyong klub asal Jepang, Matsushita FC (kini berganti nama menjadi Gamba Osaka).
Di Negeri Sakura ini, nama belakang Ricky berubah dari "Yacob" menjadi "Yacobi".
Pasalnya, orang-orang di Jepang lebih suka menyebut nama belakangnya dengan "Yacobi".
Sejak itu, nama "Yacobi" menjadi lebih akrab.
Ricky pensiun dari karirnya sebagai pesepak bola pada tahun 1996.
Namun, semangat dan kepeduliannya dalam mengembangkan sepak bola Indonesia tidak pernah surut.
Setelah gantung sepatu, Ricky membuat sebuah Sekolah Sepak Bola (SSB) yang bernama Ricky Yacobi.
SSB ini berlokasi di Lapangan F, kompleks olahraga Senayan, Jakarta Pusat.
Dalam sistem pembinaannya, SSB Ricky Yacobi menjaring bocah yang berusia 7-12 tahun. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/innalillahi-wainna-ilaihi-rojiun-ricky-yacobi-striker-legendaris-timnas-meninggal-dunia.jpg)