Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kata Sang Kakak Sebelum Setyo Ditemukan Tewas di Rumah Kawasan Elit Semarang: Kena PHK

Pihak Kepolisian sudah mengevakuasi Adrianus Setyo Adibroto (49) yang ditemukan meninggal dunia di kawasan Perumahan Beranda Bali RT 5 RW 4, Kelurahan

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
Istimewa
Pihak Polsek Mijen saat mengamankan lokasi kejadian penemuan pria meninggal dunia di kawasan perumahan elit Beranda Bali RT 5 RW 4, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pihak Kepolisian sudah mengevakuasi Adrianus Setyo Adibroto (49) yang ditemukan meninggal dunia di kawasan Perumahan Beranda Bali RT 5 RW 4, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020).

Mayat pria tersebut ditemukan di lantai kamarnya di kawasan rumah elit itu dalam posisi telentang tanpa menggunakan celana.

Tubuh mayat sudah hampir rusak dengan dipenuhi oleh belatung di sekujur tubuhnya. 

Baca juga: Ada yang Positif Covid-19, Doni Monardo Sarankan Massa yang Hadiri Acara Rizieq Shihab Tes Swab

Baca juga: Vaksin Covid-19 Diprioritaskan pada Tenaga Kesehatan, TNI, Polri, dan Warga Berisiko Tinggi di Blora

Baca juga: Setyo Ditemukan Tewas di Rumah Kawasan Elit Semarang, Tetangga Takut karena Dijaga 2 Anjing

Baca juga: Deretan HP Harga di Bawah Rp 3 Juta Bulan November 2020

"Mayat diperkirakan meninggal dunia 3 hingga 4 hari lalu," ujar Kapolsek Mijen Ady Pratikto saat dihubungi Tribunjateng.com. 

Dijelaskan Kapolsek, penemuan mayat korban diketahui pertama kali oleh tetangganya. 

Tim Relawan Sarda Jateng saat  mengevakuasi korban meninggal dunia di kawasan perumahan Beranda Bali RT 5 RW 4, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020).
Tim Relawan Sarda Jateng saat  mengevakuasi korban meninggal dunia di kawasan perumahan Beranda Bali RT 5 RW 4, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020). (Istimewa)

Berawal saat tetangga itu mencium bau menyengat pada hari Jumat (20/11/2020) malam. 

"Kemudian pagi tadi tetangga korban tersebut mencari sumber bau sekira pukul 09.00.

Dia melihat jendela depan rumah korban terdapat lalat. 

Lantaran curiga dia melaporkan ke ketua RT dan Security perumahan," jelasnya. 

Tim Relawan Sarda Jateng saat akan mengevakuasi korban meninggal dunia di kawasan perumahan Beranda Bali RT 5 RW 4, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020). (Istimewa)
Tim Relawan Sarda Jateng saat akan mengevakuasi korban meninggal dunia di kawasan perumahan Beranda Bali RT 5 RW 4, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020). (Istimewa) (Istimewa)

Selepas itu, lanjut Kapolsek, Ketua RT dan para tetangga memeriksa lewat jendela.

Mereka melihat korban tergeletak di lantai kamar dengan kondisi memprihatinkan. 

Akan tetapi mereka tidak berani mendekat atau masuk ke dalam rumah sebab terdapat  dua anjing milik korban jenis Pit bull dan Beagel. 

Para warga lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Mijen

Pihaknya juga meminta bantuan tim satwa K-9 Polrestabes Semarang untuk menjinakan anjing milik korban. 

"Penyebab kematian korban diduga sakit, keluarga juga sudah membuat surat pernyataan yang menerima musibah kematian korban sehingga menolak autopsi," katanya. 

Sementara itu, Kakak korban Heribertus Setyo Wirawan (52) mengatakan, korban tinggal sendirian di rumahnya selama beberapa tahun terakhir.

Korban telah pisah  dengan istrinya dan memilih tinggal sendirian ditemani dua anjingnya di Mijen, Kota Semarang. 

Dua anjing jenis pit bull (hitam) dan beagel (coklat) yang dikenal sebagai anjing pemburu sempat membuat pihak kepolisian kesulitan ketika hendak evakuasi mayat pria pemilik dua anjing tersebut di Jalan Taman Ubud 3, Perumahan Beranda Bali, Pesantren, Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020).
Dua anjing jenis pit bull (hitam) dan beagel (coklat) yang dikenal sebagai anjing pemburu sempat membuat pihak kepolisian kesulitan ketika hendak evakuasi mayat pria pemilik dua anjing tersebut di Jalan Taman Ubud 3, Perumahan Beranda Bali, Pesantren, Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020). (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

Meskipun begitu, korban masih berstatus warga Kampung Pilanglor Gubug, Kelurahan Gubuk, Kabupaten Grobogan.

"Selama masa pandemi korban tidak bekerja karena ada persoalan di tempat kerjaannya (terkena PHK,red) di sebuah kantor koperasi di Jalan Gajah Mada," katanya.

Dia mengaku, tidak mengetahui penyebab kematian korban yang terhitung mendadak.

Pasalnya korban tidak pernah bercerita mengidap penyakit tertentu.

Bahkan, dia lama tak berkomunikasi tiba-tiba mendapat kabar kematian korban pada pukul 10.00 WIB.

"Kami bertemu dengan  korban juga sudah lama saat Ibu kami meninggal di Gubug, Grobogan," katanya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved