Berita Nasional
Pulang dari Gedung Putih, Luhut Binsar Pandjaitan Bawa Oleh-Oleh Rp 28,2 Triliun
Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pengalamannya ketika menyambangi AS pada pekan lalu, tepatnya tanggal 15 hingga 19 Oktober.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pengalamannya ketika menyambangi AS pada pekan lalu, tepatnya tanggal 15 hingga 19 Oktober.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, melalui akun resmi Instagram-nya, mengaku tidak pernah membayangkan dirinya berada di Istana Kepresidenan AS atau yang lebih dikenal dengan Gedung Putih selama hampir 6 jam.
"Bahkan berkesempatan untuk diterima di Oval Office," katanya melalui akun @ luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Janda Cantik PNS Kepergok Warga Mesum di Kamar Bersama Mantan Suami Sudah Beristri
Baca juga: Kimberly Ryder Melahirkan, Tamara Bleszynski Punya Cucu Baru
Baca juga: Mutasi TNI Terbaru 100-an Perwira Tinggi Tiga Matra Duduki Jabatan Baru
Baca juga: Viral Kisah Pemuda Disabilitas Warga Kebumen Nikahi Wanita Pujaannya
Pada saat kunjungannya ke Gedung Putih, Luhut yang bertandang sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), disambut langsung oleh Presiden AS Donald Trump.
"Tujuan utama saya ke Amerika ialah menyampaikan apresiasi Presiden Jokowi terhadap Presiden Trump yang telah memperpanjang GSP (Generalized System of Preference) kepada kita sehingga Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat peluang emas ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Luhut pun membeberkan keberhasilannya menggaet investasi senilai 2 miliar dollar AS atau setara Rp 28,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per dollar AS) dari United States International Development Finance Corporation (IDFC).
Menurut dia, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari hubungan erat antara dirinya dengan menantu Trump, Jared Kushner, dan rekannya Adam Boehler, CEO IDFC yang notabenenya adalah tangan kanan Presiden Trump.
Karena kedekatan tersebut, Luhut menyebutkan “Letter Of Interest” investasi sebesar 2 miliar dollar AS dari IDFC kepada SWF Indonesia ditandatangani pada 19 November lalu.
"Ini adalah oleh-oleh yang besar karena keberadaan Amerika Serikat sebagai negara industri maju akan berpengaruh penting bagi perkembangan SWF di Tanah Air," ujarnya.
Luhut menekankan, pemerintah akan menjaga hubungan baik dengan negara yang dinilai mampu medukung kepentingan nasional.
"Begitu pula dengan Amerika Serikat," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Luhut di AS, Bertemu Trump di Gedung Putih hingga "Oleh-oleh" Rp 28,2 Triliun "
Baca juga: Sudah Hampir 1.000 Baliho Rizieq Shihab yang Dicopot TNI di Wilayah DKI
Baca juga: Berkat Istri, Abimana Aryasatya Berdamai dengan Ibunya
Baca juga: Munas MUI Digelar Besok, Memilih Penerus KH Maruf Amin & Bahas Fatwa Vaksin Corona
Baca juga: Irjen Napoleon Bonaparte Tertawa saat Disinggung soal Permintaan Rp 7 Miliar untuk Petinggi Kita