Berita Internasional
Komandan Garda Revolusi Iran Tewas Dalam Serangan Udara Perbatasan Irak-Suriah
Komandan Korps Garga Revolusi Islam (IRGC) Iran tewas dalam serangan udara di perbatasan Irak-Suriah.
TRIBUNJATENG.COM - Komandan Korps Garga Revolusi Islam (IRGC) Iran tewas dalam serangan udara di perbatasan Irak-Suriah.
Pejabat Keamanan Irak dan milisi setempat mengabarkan pada Senin (30/11/2020), kejadian itu diperkirakan berlangsung antara Sabtu dan Minggu (29-30/11/2020) kemarin.
Tetapi, mereka tidak merinci identitas komandan yang tewas dalam serangan udara tersebut.
Baca juga: Kapolri Perintahkan Satgas Tinombala Jika Ketemu Tembak Mati Kelompok Teroris MIT Ali Kalora
Baca juga: Soal Azan Jihad, JK Minta Aparat Blokir Video yang Anjurkan Pertentangan di Masjid
Baca juga: Rumah Ibunda Mahfud MD di Pamekasan Digeruduk Pendukung Rizieq Shihab, Sementara Pindah
Baca juga: 29 WNI Anggota Jamaah Tabligh Akhirnya Bisa Dipulangkan dari India
Menurut pihak berwenang, komandan IRGC itu terbunuh bersama tiga pria lainnya yang satu kendaraan dengannya.
Dilaporkan Reuters, kendaraan yang mereka tumpangi membawa senjata dan melintasi perbatasan Irak.
Dua pejabat keamanan Irak secara terpisah menuturkan, kendaraan komandan IRGC itu pun dihantam senjata setelah memasuki wilayah Suriah.
Mereka menambahkan, kelompok paramiliter Irak yang didukung Iran membantu mengambil mayat-mayat itu.
Namun, mereka juga tidak merinci atau memberikan waktu pasti kejadian tersebut terjadi.
Narasumber militer dan milisi setempat mengonfirmasi komandan yang tewas dalam serangan udara tersebut.
Tetapi, Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen bahwa seorang komandan Iran telah terbunuh.

Serangan terjadi Selang Beberapa Hari Pasca Tewasnya Ilmuwan Nuklir
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh di Teheran.
Iran pun menuduh Israel ada di balik tewasnya ilmuwan nuklir itu.
Pekan lalu, Israel melancarkan serangan udara terhadap berbagai sasaran Suriah dan Iran.
Aksi itu menandakan bahwa mereka akan mengejar kebijakannya untuk menyerang sasaran Iran di kawasan itu, ketika Presiden AS Donald Trump bersiap untuk meninggalkan kantor.