Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Komandan Garda Revolusi Iran Tewas Dalam Serangan Udara Perbatasan Irak-Suriah

Komandan Korps Garga Revolusi Islam (IRGC) Iran tewas dalam serangan udara di perbatasan Irak-Suriah.

Editor: m nur huda
AP Photo/Ebrahim Noroozi
ILUSTRASI. Pasukan Pengawal Revolusi Iran berbaris dalam parade militer yang menandai peringatan 36 tahun invasi Irak ke Iran tahun 1980, Komandan IRGC Iran Tewas dalam Serangan Udara di Perbatasan Irak-Suriah. 

TRIBUNJATENG.COM - Komandan Korps Garga Revolusi Islam (IRGC) Iran tewas dalam serangan udara di perbatasan Irak-Suriah.

Pejabat Keamanan Irak dan milisi setempat mengabarkan pada Senin (30/11/2020), kejadian itu diperkirakan berlangsung antara Sabtu dan Minggu (29-30/11/2020) kemarin.

Tetapi, mereka tidak merinci identitas komandan yang tewas dalam serangan udara tersebut.

Baca juga: Kapolri Perintahkan Satgas Tinombala Jika Ketemu Tembak Mati Kelompok Teroris MIT Ali Kalora

Baca juga: Soal Azan Jihad, JK Minta Aparat Blokir Video yang Anjurkan Pertentangan di Masjid

Baca juga: Rumah Ibunda Mahfud MD di Pamekasan Digeruduk Pendukung Rizieq Shihab, Sementara Pindah

Baca juga: 29 WNI Anggota Jamaah Tabligh Akhirnya Bisa Dipulangkan dari India

Menurut pihak berwenang, komandan IRGC itu terbunuh bersama tiga pria lainnya yang satu kendaraan dengannya.

Dilaporkan Reuters, kendaraan yang mereka tumpangi membawa senjata dan melintasi perbatasan Irak.

Dua pejabat keamanan Irak secara terpisah menuturkan, kendaraan komandan IRGC itu pun dihantam senjata setelah memasuki wilayah Suriah.

Mereka menambahkan, kelompok paramiliter Irak yang didukung Iran membantu mengambil mayat-mayat itu.

Namun, mereka juga tidak merinci atau memberikan waktu pasti kejadian tersebut terjadi.

Narasumber militer dan milisi setempat mengonfirmasi komandan yang tewas dalam serangan udara tersebut.

Tetapi, Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen bahwa seorang komandan Iran telah terbunuh.

Foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Iran pada Senin 30 November 2020 menunjukkan anggota pasukan Iran membawa peti mati ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh selama upacara pemakamannya di ibu kota Iran, Teheran. Dengan pemakaman yang layak untuk
Foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Iran pada Senin 30 November 2020 menunjukkan anggota pasukan Iran membawa peti mati ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh selama upacara pemakamannya di ibu kota Iran, Teheran. Dengan pemakaman yang layak untuk "martir" terbesar Republik Islam, Teheran memberikan penghormatan terakhir kepada seorang ilmuwan yang tewas dalam pembunuhan yang disalahkan atas Israel, dan berjanji untuk melanjutkan pekerjaannya. Dalam sebuah dokumen yang bocor, klaim seorang jurnalis Iran, terungkap detail rinci dan rumit pembunuhan ilmuwan nuklir ini, dengan melibatkan 62 orang, 12 di antaranya adalah pembunuh yang memberondongkan peluruh ke mobil Fakhrizadeh, dan 2 sniper. (KEMENTERIAN PERTAHANAN IRAN / AFP)

Serangan terjadi Selang Beberapa Hari Pasca Tewasnya Ilmuwan Nuklir

Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh di Teheran.

Iran pun menuduh Israel ada di balik tewasnya ilmuwan nuklir itu.

Pekan lalu, Israel melancarkan serangan udara terhadap berbagai sasaran Suriah dan Iran.

Aksi itu menandakan bahwa mereka akan mengejar kebijakannya untuk menyerang sasaran Iran di kawasan itu, ketika Presiden AS Donald Trump bersiap untuk meninggalkan kantor.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved