Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Sepak Terjang Ali Kalora, Pemimpin MIT yang Terlibat Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi

"Ini bukan kelompok yang bisa digalang dengan lunak. Mereka ini prinsipnya membunuh atau terbunuh. Dialog juga tidak bisa."

( Kolase Kompas TV dan Wikipedia).
Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT. 

Sebagai pemimpin baru MIT, Ali Kalora disebutnya "tidak memiliki pengaruh yang kuat seperti Santoso".

"Karena sepanjang 2018, hanya menyisakan sekitar empat orang anggota, kemudian bertambah satu orang, sehingga menjadi lima orang," kata Chaidar.

Satu-satunya "kelebihan" Ali Kalora andalkan adalah kedekatannya dengan kelompok militan Islam di Mindanau (Filipina) dan Bima (Nusa Tenggara Barat).

"Dengan afiliasinya bersama kelompok Mindanau dan Bima, dia bisa merekrut anggotanya dari luar Poso, termasuk memperoleh senjata api," katanya.

Sementara itu pada Februari 2019, polisi menyebut ada tambahan satu orang anggota baru dalam kelompok Ali Kalora yakni anak kandung pimpinan terdahulu MIT, Santoso.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo pada Kamis (14/2/2019).

"Satgas berhasil mengidentifikasi satu orang DPO lagi yang ikut bergabung ke kelompok Ali Kalora, yaitu anak kandung Santoso," kata Dedi

Anggota baru MIT tersebut masuk dalam DPO. Terkait perekrutan anak kandung Santoso, Dedi mengatakan hal itu masih dalam proses penelurusan.

"Antara direkrut dan inisiatif sendiri karena datang ke hutan.

Ali Kalora ini lagi diidentifikasi dan nanti akan segera diterbitkan DPO," kata dia.

Selain mengidentifikasi anggota baru, Satgas juga telah menangkap seorang kurir yang diduga terafiliasi dengan kelompok tersebut.

"Satgas menangkap kurir simpatisan DPO.

Ini sudah dilakukan penangkapan kurir-kurirnya dan dalam pemeriksaan," ujar Dedi.

Para kurir diketahui bertugas membawa logistik untuk kelompok tersebut dengan menggunakan karung dan dipikul.

Dedi mengatakan, logistik tersebut dibawa dengan cara dipikul karena jalur di daerah tersebut terbatas.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved