JNE
Dekayu, Berawal Dari Ide Manfaatkan Limbah Kayu
Melihat limbah kayu berupa potongan-potongan yang banyak dihasilkan oleh para pengrajin ide Nia muncul untuk membuat lampu kayu.
Menurut Nia kebutuhan pengiriman paket tak cukup sekedar barang sampai ke alamat namun juga bagaimana agar paket Dekayu diterima dalam keadaan aman dan tetap cantik.
Itulah mengapa Nia memilih JNE sebagai ekspedisi karena selain tepat waktu, JNE juga dapat menjaga keamanan produk-produk Dekayu yang rata-rata berbentuk bingkisan.
Selain itu layanan chat customer care JNE Yogyakarta juga memudahkannya dalam pengecekan status paket.
Di sudut ruangan satu orang pegawai melakukan pengecekan barang di warehouse Dekayu yang terletak di Jl. M Supeno tak jauh dari toko offline.
Dekayu menerapkan quality control untuk setiap produk yang dipesan sebelum kemudian dikemas dan dikirimkan ke pembeli.
Nia juga bercerita bahwa offline store itu mulai buka pada tahun lalu, yaitu tahun 2019.
“Awalnya kami hanya melayani pembelian secara online, namun karena banyak pelanggan yang ingin memastikan produknya sesuai dengan pesanan dengan datang langsung akhirnya kami membuka toko tak jauh dari warehouse ini agar pelanggan merasa nyaman berbelanja,” ujar ibu dua anak ini.
Kepala JNE Cabang Yogyakarta, Adi Subagyo mengatakan meski tak menduga adanya pandemi JNE telah siap merintis jalur darat sebagai alternatif moda transportasi selain jalur udara.
Sehingga ketika seluruh bandara sempat tutup di masa awal pandemi, pengiriman barang para pelanggan setia tetap selamat sampai tujuan dengan tepat waktu. (*)