Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BPJS Ungaran

Tukang Pijat Ini Beruntung Ada Program JKN-KIS

Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) manfaatnya benar-benar dirasakan terlebih lagi bagi masyarakat kecil.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Andi Kusuma (33) warga Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, peserta JKN-KIS 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) manfaatnya benar-benar dirasakan terlebih lagi bagi masyarakat kecil.

Misalnya bagi Andi Kusuma (33) warga Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Ia bercerita sejak pandemi virus Corona (Covid-19) dia yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat seketika mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan.

Selama pandemi pemerintah telah menghimbau warganya untuk melakukan social distancing, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan tidak melakukan kontak fisik yang tidak diperlukan seperti bersalaman.

Hal ini membuat Andi menghentikan jasa pijat untuk sementara ini.

“Mengingat resiko penularan Covid-19 ini cukup besar, sampai sekarang saya belum berani menerima permintaan jasa memijat," terangnya.

Menurut Andi meski tidak memiliki pendapatan sebagaimana sebelum pandemi Covid-19 datang, dia sangat terbantu karena telah terdaftar sebagai peserta program JKN-KIS segmentasi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah.

Ia menjelaskan pernah suatu waktu anaknya mengalami sakit hingga diperlukan penanganan medis sampai ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Saat itu ia tidak begitu khawatir soal biaya karena berdasarkan informasi yang ia peroleh semua akan ditanggung BPJS Kesehatan selama mengikuti prosedur yang ditetapkan.

Dan benar saja ia terbebas dari biaya perawatan.

Semua manfaat yang diterima selama perawatan di rumah sakit menjadi tanggungan BPJS Kesehatan sebagai penyenggara Program JKN-KIS.

"Ketika anak sakit lambung dan harus menjalani perawatan di rumah sakit semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Saya tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Saya benar-benar beruntung," katanya.

Andi mengaku sangat bersyukur telah menjadi peserta dalam program JKN-KIS.

Sebagai tukang pijat di masa pandemi ini dia sangat membutuhkan jaminan kesehatan untuk menjaga diri dan keluarganya.

"Saya harap Program JKN-KIS ini bisa terus ada dan terus memberikan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Terlebih manfaat program ini saya rasakan sangat besar," ujarnya.

Ia berpesan agar BPJS Kesehatan terus mengoptimalkan kinerjanya dalam menjalankan Program JKN-KIS sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved