Berita Sragen
Hari Ini Pencarian Pelda Eka Budi Korban Mobil Polisi Ditabrak KA di Kalijambe Sragen Dilanjut
Proses pencarian satu anggota TNI, Pelda Eka Budi M (50) korban kecelakaan mobil patroli Polsek Kalijambe yang tertabrak kereta api Brantas di Kalijam
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Proses pencarian satu anggota TNI, Pelda Eka Budi M (50) korban kecelakaan mobil patroli Polsek Kalijambe yang tertabrak kereta api Brantas di Kalijambe, Sragen, dihentikan sementara pada Senin (14/12/2020).
Sebelumnya, tim SAR gabungan hingga masih belum dapat menemukan keberadaan korban yang diduga hanyut di aliran Sungai Cemoro.
On Scene Commander (OSC) Basarnas Pos SAR Surakarta, Tri Puji Sugiharto mengatakan pada pukul 17.00 WIB pihaknya telah menutup sementara evakuasi.
Baca juga: Jelang Maghrib, Pencarian Pelda TNI Eka Tertabrak Kereta Api di Sragen Dihentikan
Baca juga: Sosok Pelda TNI Eka Hilang Misterius Seusai Kecelakaan Tertabrak Kereta Api di Sragen, Masih Hidup?
Baca juga: Suami Istri Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Mandi, Ini Temuan Polisi di Lokasi
Baca juga: Pengantin yang Nangis Histeris karena Mantan Datang Mengaku Khilaf, Suami: Saya Memaklumi
"Pukul 17.00 WIB (tim pencari) kita tarik kita. (Operasi pencarian) tutup sementara, proses evakuasi dilanjutkan operasi besok pagi (pagi ini)," kata Tri, Senin (14/12/2020).
Evakuasi hari sebelumnya dikatakanya belum ada tanda-tanda atau masih nihil. Jarak 300 meter dari mobil terseret hanya ditemukan kap mobil, namun korban belum ada.
Proses pencarian sudah dilakukan hingga empat kilometer.

Pihaknya juga sempat mencari dengan alat bambu namun belum ditemukan.
"Jarak sekitar 300 meter di temukan kap mobil hanya puing puing mobil saja. Tapi yang bersangkutan belum ada. Ini sudah sampai 4 kilometer kurang lebih," lanjut dia.
Pihaknya mencurigai ada satu, dua titik yang dimungkinkan hari ini akan diturunkan tim selam. Kendati demikian pihaknya juga tetap memerhatikan kondisi cuaca.
Jika cuaca memungkinkan dan tidak hujan akan dilakukan penyelaman, namun apabila kondisi cuaca tidak mendukung pihaknya tidak akan melakukan penyelaman.
"Dari Basarnas ada dua tabung, dari teman teman UNS ada 2 tabung, dari MTA ada dua tabung kemukiman bisa nambah lagi," katanya.
Dia melanjutkan yang menjadi titik perhatian seperti palung pusaran, bebatuan. Untuk barongan atau carang malah tidak terlalu menjadi titik perhatian.
Evaluasi yang dilakukan sebelumnya terkendala medan dengan bebatuan tajam dan arus bawah kenceng. Selain itu perubahan cuaca di hulu sebanyak dua kali mengalami hujan.
Bahkan tim gabungan yang diterjunkan sebanyak 250 orang. Sementara untuk besok terkonfirmasi teman-teman SAR sudah siap sebanyak 50 orang.
"Untuk TNI- Polri kami belum tercopy, karena tadi banyak kegiatan dan beberapa personil dari TNI Polri juga stay di sini, ikut pendampingan di kami," katanya.