Khotbah Jumat
Khotbah Jumat Singkat Mendidik Anak Ala Luqmanul Hakim
Berikut khotbah jumat singkat dengan tema Mendidik Anak Ala Luqmanul Hakim yang ditulis oleh Prof Dr H Muhibbin Noor MA dari YPKPI Masjid Baiturrahman
Penulis: Muhammad Khoiru Anas | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Berikut khotbah jumat singkat dengan tema Mendidik Anak Ala Luqmanul Hakim.
Hari ini Jumat 18 Desember 2020 umat muslim laki-laki kembali melaksanakan ibadah salat jumat.
Selain kewajiban salat jumat, banyak amalan berbuah pahala pada harinya.
Satu di antaranya mendengarkan khotbah yang dibawakan khotib.
Baca juga: Khotbah Jumat Singkat Dusta dan Bahayanya
Baca juga: Khotbah Jumat Singkat dengan Takwa Kita Gapai Masa Depan
Baca juga: Khotbah Jumat Singkat Kepribadian Umat Islam Indonesia
Baca juga: Khotbah Jumat Singkat Melaksanakan Pekerjaan Ibadah
Selain berpahala, mendengarkan khotbah jumat juga memiliki manfaat sebagai pegangan beraktivitas sehari-hari.
Yakni dapat dijadikan pedoman dalam menghadapi segala urusan di dunia atas jalan Allah SWT.
Selengkapnya simak materi khotbah dengan tema Mendidik Anak Ala Luqmanul Hakim yang ditulis oleh Prof Dr H Muhibbin Noor MA.
Materi khotbah jumat ini dikutip dari Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah.
Khotbah I
الحمد لله الحمد لله الذى خلق الانسان علمه البيان اشهد ان لااله الله وحده لاشريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للانام اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه الكرام وسلم تسليما كثيرا اما بعد فيا عباد الله اوصيكم واياي بتقوى الله اتقوا الله فى السر والعلا نية وبادروا بالاعمال الصالحات ولا تموتن الا وانتم مسلمون قال الله تعالى : يا ايها الذين امنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون
Jamaah jumat rahimakumullah.
Dalam kesempatan yang sangat mulia ini meskipun masih dalam situasi corona, marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala limpahan karunia yang telah diberikan kepada kita dengan cara memperbaiki kinerja dan perilaku, serta pengabdian kita sehari-hari sebagai makhluk dan hamba Nya.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, para keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umatnya hingga hari akhir nanti. Aamiin.
Jamaah jumat rahimakumullah.
Dalam rangka kesyukuran itulah, izinkanlah saya mengajak kepada hadirin semua untuk berusaha meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dalam arti yang sebenarnya.
Yaitu berusaha maksimal dengan mengerahkan seluruh kemampuan kita untuk melaksanakan perintah-perintah Nya, dan sekaligus menjauhkan diri dari larangan-larangan Nya.
Dengan usaha nyata yang kita lakukan seperti itu, maka insyaallah kita akan senantiasa diberikan bimbingan, taufik, hidayah, dan inayah dari Nya. Aamiin.
Jamaah jumat rahimakumullah.
Dunia saat ini sudah berubah dengan hadirnya teknologi yang sangat cangggih, sesungguhnya kehadiran teknologi itu dimaksudkan untuk membantu manusia agar hidupnya menjadi mudah.
Namun jika salah dalam menyikapinya maka justru akan menjadi susah.
Anak- anak yang menjadi tumpuan harapan di masa mendatang juga akan menentukan kehidupan yang akan datang pula.
Oleh karena itu mereka harus dibekali dengan sesuatu yang membuat mereka tangguh dalam menghadapi segala kemungkinan, bahkan yang terburuk sekalipun.
Allah SWT telah memberikan teladan dalam mendidik anak yaitu melalui Luqmanul Hakim sebagaimana tertuang di dalam surat Luqman, khususnya pada ayat 13 sampai 18 yang berbunyi :
واذ قال لقمن لابنه وهو يعظه يبني لا تشرك با لله ان الشرك لظلم عظيم
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, 'Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."' (QS Luqman 13).
Tonggak pertama seseorang adalah iman.
Karena itu, seorang anak pertama kali haruslah diberi pengetahuan tentang iman agar selalu mendekat pada Illahi.
ووصينا الانسن بوالديه حملته امه وهنا على وهن وفصله في عامين ان اشكرلي ولوالديك الي المصير
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapkanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada Kulah kembalimu." (QS Luqman 14).
Luqman berpesan kepada putranya agar seorang anak itu selalu bebakti, berbuat baik pada kedua orang tuanya. Kenapa ?
Karena orangtua khususnya ibu telah mengandung selama sembilan bulan.
Ibu merasakan sakit dan bertaruh nyawa untuk melahirkan anak ke dunia.
Dan seorang ayah selalu membanting tulang untuk membiayai hidup.
وان جاهدك على ان تشرك بي ماليس لك به علم فلا تطعهما وصاحبهما فى الدنيا معروفا واتبع سبيل من اناب الي ثم الي مرجعكم فانبئكم بما كنتم تعملون
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada Ku, kemudian hanya kepada Kulah kembalimu. Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS Luqman 15).
Ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang menegasakan tentang anjuran untuk menaati kedua orangtua.
Namun, jika perintah yang diberikan orangtua adalah keburukan atau kebathilan, maka jangan ikuti perintah itu.
Jangan sampai menyekutukan Allah.
Di sisi lain, seorang anak tetap harus menghormati kedua orangtua meski mereka tidak sejalan dengan prinsip anak dalam menaati syariat Islam.
Sebab bagaimanapun, merekalah yang membesarkan dan melahirkan.
يبني انها ان تك مثقال حبة من خردل فتكن في صخرة او فى السموت او فى الارض يأت بها الله ان الله لطيف خبير
"(Luqman berkata): 'Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui." (QS Luqman 16).
Ayat ini mengandung nasihat untuk selalu berbuat baik dan menghindari perbuataan buruk.
Karena perbuatan apa pun (baik dan buruk) walau kecil akan mendapat balasan.
Allah itu Maha Tahu dan Maha Adil.
Jadi seseorang harus waspada dalam mengerjakan suatu hal.
يبني اقم الصلوة وأمر بالمعروف وانه عن المنكر واصبر على ما اصابك ان ذلك من عزم الا مور
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)." (QS Luqman 17).
Luqman menasihati putranya untuk selalu mengerjakan salat.
Juga selalu mengajak kepada kebaikan serta selalu sabar dengan cobaan yang Allah berikan.
ولا تصعر خدك للناس ولا تمش فى الارض مرحا ان الله لا يحب كل مختال فخور
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Luqman 18).
Luqman mewanti-wanti putranya agar menjauhi sifat sombong, selain hal tersebut dibenci Allah, kesombongan merupakan jubah yang hanya dimiliki Allah SWT.
Luqman melarang anaknya untuk mengangkat wajah dan memalingkan muka dengan rasa sombong yang berjangkit di hati.
Luqman mengajarkan bagaimana sang anak harus berperilaku dengan sebaik-baiknya perilaku, akhlak yang baik kepada sesama.
Menjaga adab ketika berjalan, sopan santun, dan berbicara dengan penuh kelembutan.
Jamaah jumat rahimakumullah.
Jika anak-anak kita sudah kita didik dengan didikan sebagaimana tersebut, maka insyaallah akan dapat bertahan dalam situasi yang bagaimanapun.
Termasuk memasuki era disrupsi 4.0 karena mentalnya sudah diisi dengan keyakinan sebagaimana yang Allah ajarkan kepada umat manusia yang ditunjukkan melalui Luqmanul Hakim.
Cara yang diterapkan juga bagus yakni pertama, Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk mengenal Allah.
Ia tanamkan ke dalam diri anaknya untuk meng Esakan Allah.
Ia ajarkan Tauhid dan iman yang kuat kepada anaknya.
Ajaran pertama ini menjadikan anaknya sejak dini mengenal siapa penciptanya, siapa yang telah memberikan beragam nikmat kepadanya, dan siapa yang telah memuliakannya dalam kehidupan ini.
Luqman menyadari, tidak mungkin seorang anak akan bertumbuh kembang dengan baik tanpa dibekali keimanan dan ketauhidan dalam jiwanya.
Ia mengenalkan kepada si anak bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah dengan sebenar-benarnya kecuali Allah.
Laa ilaha illallah, kalimat Tauhid ini meniscayakan kepada setiap yang beriman untuk senantiasa memuliakan dan mengagungkan Allah.
Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Awalilah bayi-bayimu dengan kalimat Laa ilaha illa Allah.'
Cara Luqman dalam mendidik anaknya yang kedua adalah berbuat baik kepada kedua orang tua.
Bakti kepada orangtua itu berada satu garis di bawah keimanan kepada Allah SWT.
Artinya, setelah kita beriman kepada Allah, maka tugas kita berikutnya adalah berbakti kepada ayah ibu kita.
Maka kita ajarkan kepada anak-anak kita cara berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Kita ajarkan bagaimana cara bergaul dengan orang tua.
Kita ajarkan cara berbuat baik kepada mereka, baik di saat mereka masih hidup atau telah meninggal dunia.
Tentu berbakti kepada orang tua punya batasan tertentu. Jika sikap bakti itu dilakukan dengan melanggar prinsip tauhid, maka tauhid harus dimenangkan dari menuruti keinginan orangtua.
Kita tidak boleh melakukan ketaatan kepada seorang makhluk pun jika sampai melanggar perintah Allah.
Dengan taat kepada orangtua, si anak akan meraih berkah dalam kehidupannya.
Ada sebuah ungkapan hikmah yang berbunyi, 'Jadikanlah orang tua raja maka rezekimu seperti raja.'
Jika anak-anak memuliakan orang tuanya kelak kehidupan mereka berlimpah dengan kebaikan. Mengapa?
Karena Allah ridha kepada siapa saja yang membuat ridha orangtuanya.
Cara ketiga yang diajarkan Luqman kepada anaknya adalah menanamkan sikap tanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan di dunia ini.
Setiap perbuatan ada konsekuensinya.
Ada anak yang sejak kecil dimanja hingga dewasa oleh orang tuanya.
Akhirnya ia takut mengambil suatu keputusan karena khawatir akan mengalami kegagalan.
Ada anak yang tidak diajarkan kepadanya sikap tanggungjawab sehingga ketika ia melakukan suatu perbuatan tercela, ia tak mau bertanggungjawab, lari dari kenyataan, atau merengek-rengek kepada orang tuanya.
Orang tuanya dibuat susah atas tindakan anaknya yang merugikan dirinya atau orang lain.
Sangat tepat jika cara Luqman ini ditiru oleh para orangtua.
Kita tumbuhkan kesadaran pada anak-anak kita bahwa segala perbuatan yang dikerjakannya akan ada pertanggung jawabannya, baik kepada sesama atau kepada Allah SWT.
Amal baik akan dibalas kebaikan dan amal buruk akan dibalas keburukan.
Sebagaimana kita menanam begitulah kita memanen.
Firman Allah yang berbunyi:
فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره
"Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya pula." (QS Al Zalzalah ayat 7-8).
Dengan begitu, anak-anak akan berhati-hati dalam bertindak dan berucap.
Mereka tidak akan mudah jatuh dalam suatu keburukan.
Jika melakukan suatu kekhilafan, ia akan segera menyadari lalu bertaubat kepada Allah dan memperbaiki keadaan agar menjadi lebih baik.
Sikap tanggungjawab membuat anak-anak cerdas dalam mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri.
Sikap bertanggungjawab akan menjadikannya memilki pengetahuan mana yang boleh dan yang tidak boleh dilakukannya.
Ia akan melakukan apa yang ia ketahui sebagai kebaikan dan kebenaran.
Ia akan menunda melakukan suatu perbuatan hingga ia mengerti apakah perbuatan itu baik atau buruk.
Tentu semua ini dengan menjadikan Allah dan Rasul sebagai tolak ukurnya.
Jamaah jumat rahimakumullah.
Pada akhirnya marilah kita teladani cara mendidik anak dan generasi muda kita yang telah dipraktekkan oleh Luqmanul Hakim, semoga kita akan mendapatkan buahnya pada saatnya nanti. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.
بارك الله لي ولكم في القران الكريم ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكرالحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته انه هو الغفور الرحيم
Khutbah 2
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى
اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Demikian materi khotbah jumat ini, semoga bermanfaat. (amk)