Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liga 1

Stadion Jatidiri Semarang Tak Kunjung Selesai, Ramai Tagar #2021BaliJatidiri: Aspirasi Suporter

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho Rachmadi menerima audiensi Manajemen PSIS

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho Rachmadi (kiri) menerima jajaran manajemen PSIS Semarang dan suporter PSIS, Panser Biru 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho Rachmadi menerima audiensi Manajemen PSIS Semarang beserta pimpinan suporter Panser Biru di Kantor Disporapar Jateng, Rabu (23/12/2020) sore.

Manajemen yang dipimpin CEO PSIS, AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi menyampaikan gerakan Tagar #2021BaliJatidiri adalah murni aspirasi Panser Biru dan tidak ada hubungan dengan manajemen.

Suporter ingin aspirasi mereka didengar bahwa PSIS ingin kembali bermain di Stadion Jatidiri.

Sementara, Sinoeng menjelaskan kondisi terkini Stadion Jatidiri sebagai kawasan kompleks olahraga Jatidiri masih dalam tahap konstruksi dan terhenti karena bencana nonalam Covid-19.

"Pemakaian Stadion Jatidiri secara teknis belum bisa dipakai karena belum selesai dan perlu sertifikasi dari PSSI dan FIFA apabila akan digunakan pertandingan," kata Sinoeng dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng, Rabu (23/12/2020).

Selain itu, pemakaian stadion pun perlu ditetapkan tarif sesuai kondisi standar stadion bertaraf internasional yang ditetapkan tim appraisal atau independen.

Serta, persetujuan tarif juga dengan penetapan bersama dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jateng karena berkaitan dengan pendapatan daerah.

"Mohon kesabaran dan pengertian teman-teman Panser Biru agar memahami kondisi ini.

Namun tidak tertutup peluang apabila ada investor yang berkenan menyelesaikan pembangunannya.

Bukan hanya stadion tapi juga venue cabang olahraga lain," jelasnya.

Kirim Karangan Bunga

Elemen suporter PSIS Semarang yang tergabung dalam Panser Biru mengirim karangan bunga di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin, (21/12/2020).

Kiriman bunga tersebut berisi tuntutan dan tulisan"#2021balijatidiri. 

Ketua Umum Panser Biru Kepareng mengatakan, tulisan tersebut merujuk pada kondisi PSIS yang sudah lebih tiga tahun yang harus melakoni setiap laga home di luar Semarang.

Baca juga: Ganjar Kontak Yoyok Soal Karangan Bunga: Kalau Belum Bikin Surat Permohonan Jangan Ngomong Dulu

Baca juga: Respon Ganjar Dapat Karangan Bunga #2021BaliJatiDiri dari Yoyok Sukawi: Mbok Yao Jangan Mengotori

Baca juga: Rudy Bela Gibran, Dana Kampanye Pilkada Solo 2020 Bukan dari Korupsi Bansos Juliari: Itu Urunan Kita

Baca juga: Isi Surat Wasiat Pria Gantung Diri dalam Sumur Kering: Bacakan Yasin di Atas Kepalaku

Pria yang akrab disapa Wareng itu mengatakan, pihaknya ingin pada 2021 PSIS sudah bisa menjalani laga home di Stadion Jatidiri.

Pasalnya, sudah banyak kerugian yang dialami elemen suporter PSIS setiap memberikan dukungan langsung dalam laga home.

"Selama 3 tahun berlaga di (Stadion Moch Soebroto) Magelang, banyak (teman-teman) kecelakaan.

Bahkan ada meninggal dunia.

"Di Panser Biru ada dua yang meninggal dunia,"  kata Wareng saat dihubungi Tribunjateng.com.

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah, sedang membersihkan karangan bunga bertuliskan #2021BaliJatidiri yang dipasang oleh suporter fanatik PSIS Semarang di pagar kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Senin (21/12/2020).
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah, sedang membersihkan karangan bunga bertuliskan #2021BaliJatidiri yang dipasang oleh suporter fanatik PSIS Semarang di pagar kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Senin (21/12/2020). (tribunjateng.com/hermawan handaka)
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah, sedang membersihkan karangan bunga bertuliskan #2021BaliJatidiri yang dipasang oleh suporter fanatik PSIS Semarang di pagar kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Senin (21/12/20).
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah, sedang membersihkan karangan bunga bertuliskan #2021BaliJatidiri yang dipasang oleh suporter fanatik PSIS Semarang di pagar kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Senin (21/12/20). (tribunjateng.com/hermawan handaka)

Menurut Wareng, aksi yang dilakukan Panser Biru adalah bentuk keseriuan tuntutan agar pada 2021 PSIS bisa kembali ke Stadion Jatidiri.

"Yang paling mendesak, saat ini kita dilanda krisis.

Kalau kita main di luar Semarang pengeluaran semakin besar."

"Kasihan teman-teman yang sudah tidak bisa atau dirumahkan atau dipecat atau dagangannya sepi kan kasihan mereka kalau nonton PSIS sampai di luar daerah lagi," ujarnya.

Lebih lanjut, Wareng mempertanyakan mengapa Stadion Jatidiri sudah bisa digunakan, tapi tidak lekas digunakan PSIS.

Dia juga menyatakan akan terus melakukan aksi tersebut sampai ada respons dari pihak Gubernur Jawa Tengah dan CEO PSIS Yoyok Sukawi.

Respons Ganjar

Mendapat kiriman karangan bunga itu, Gubernur Ganjar menyampaikan kaget lantaran pagi-pagi sudah dikirimi video adanya karangan bunga yang membanjiri halaman kantornya.

"Saya agak kaget tadi pagi dikasih video kok ada karangan bunga.

Saya sampaikan ke Pak Yoyok (CEO PSIS Semarang), manajemen PSIS, terimakasih atas karangan bunganya," kata Ganjar.

Meskipun demikian, ia menyayangkan aksi tersebut lantaran sebelumnya tidak ada satu pun pihak dari manajemen PSIS yang bertemu secara resmi untuk membicarakan persoalan tersebut.

"Jadi saya tidak mengerti apa yang diinginkan.

Kalau ingin kembali, jangan khawatir.

Kalau sudah selesai, pasti akan kami berikan, kepada masyarakat, siapapun yang ingin menggunakan," tegasnya.

Ia menginginkan ada pembicaraan antara dirinya dengan manajemen jika memang ingin menggunakan kembali Jatidiri.

Ganjar juga menyampaikan sempat berkomunikasi dengan Yoyok Sukawi atau AS Sukawijaya melalui sambungan udara.

"Saya sudah kontak sama dia.

(Lalu bertanya) apakah anda pernah ngobrol sama saya?

Jawabannya belum.

Belum kok pak.

(Lalu saya tanya lagi) apakah anda pernah buat surat permohonan?

(Jawabannya) belum kok pak.

Nah kalau belum jangan ngomong dulu," katanya.

Sebetulnya, kata dia, stadion ditargerkan rampung pada 2021.

Namun, karena adanya refocusing sehingga kemungkinan molor.

Gubernur menegaskan bahwa Jatidiri tidak hanya untuk stadion sepak bola, namun lebih pada kawasan olahraga yang memfasilitasi sejumlah cabang olahraga (cabor).

"Yang sudah jadi ada kolam renang, terus tenis, ada sepatu roda.

Ini sebenarnya bagian dari penataan dan ini belum selesai.

Ada beberapa cabor yang gedungnya belum tuntas.

Jadi mohon teman-teman sabar," katanya.

"Kalau berkenan, kalau bisa 'mbok ya o' jangan buat spanduk yang mengotori tempat-tempat," imbuhnya.

Sebagai informasi, tidak lama terpajang di halaman Kantor Pemprov, karangan bunga sudah dibersihkan jajaran Satpol PP.(mam/yun)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved