Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Tak Banyak Digunakan, Digitalisasi Aksara Jawa Untuk Dapat Domain Internasional Ditolak

Lembaga internet dunia (ICANN) belum mengabulkan pendaftaran aksara Jawa untuk mendapatkan domain internasional

Editor: m nur huda
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Jalan Malioboro, Yogyakarta. 

TRIBUNJATENG.COM - Lembaga internet dunia (ICANN) belum mengabulkan pendaftaran aksara Jawa untuk mendapatkan domain internasional, lantaran aksara ini tidak banyak digunakan.

Menurut Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, pihaknya sudah mengajukan digitalisasi aksara Jawa sejak Juli 2020.

ICANN memberikan tiga alasan ditolaknya domain aksara Jawa.

Alasan pertama, bahasa Jawa belum masuk sebagai bahasa administratif Indonesia di ISO 3166-1.

Baca juga: Profil Dante Saksono Harbuwono Wamenkes Kelahiran Temanggung Ahli Diabetes Molekuler

Baca juga: Abdul Mukti Ungkap Alasan Menolak Ditunjuk Jadi Wakil Menteri: Awalnya, Saya Bersedia

Baca juga: Daftar Nama 5 Wakil Menteri yang Dilantik Jokowi Hari Ini di Istana

Baca juga: Prabowo & Sandiaga Uno Kini Satu Paket di Pemerintahan jadi Menteri Jokowi

"Alasan kedua, ICANN melihat bahwa kemudian belum cukup bukti bahwa aksara Jawa lazim digunakan oleh seluruh atau sebagian masyarakat Indonesia," kata Yudho Giri Sucahyo, Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, melalui rilis ke Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

"Alasan ketiga adalah status aksara Jawa di UNICODE dimana saat ini masih masuk dalam kategori ‘Limited Use Script’.

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia berharap Pemerintah Indonesia mau lebih serius untuk bersinergi dengan stakeholder lain juga memberikan dukungan, agar aksara warisan leluhur nusantara bisa disetarakan dengan aksara lainnya di dunia dalam platform digital.

"Jumlah aksara nusantara yang saat ini masih memungkinkan bisa diselamatkan untuk tetap eksis di dunia melalui platform digital, mungkin tidak akan lebih dari 20 aksara saja.

Jika tidak dimulai sekarang, sebagian besarnya mungkin akan punah tidak lama lagi," kata Heru Nugroho, salah satu Wakil Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia.

Didukung Sultan

Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengusulkan digitalisasi aksara Jawa ke Menkominfo.

Sri Sultan mengatakan, ia tak mau bahasa ibu punah dan tergantikan dengan Bahasa Indonesia.

Sultan menyampaikan, pihaknya telah mengusulkan untuk digitalisasi aksara Jawa tidak hanya untuk Provinsi DIY saja tetapi juga ada provinsi-provinsi lainnya agar bahasa ibu tidak terlupakan oleh masyarakat.

"Kalau untuk aksara Jawa (digitalisasi) kami juga pernah mengusulkan, jadi ini tidak hanya jawa tapi juga dari provinsi lain juga ada sehingga harapan saya jangan sampai bahasa ibu ini kalah dengan bahasa indonesia," katanya saat menerima kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (16/10/2020).(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Banyak Digunakan, Upaya Digitalisasi Aksara Jawa Kandas"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved