Berita Blora
Nam Air ATR 72-600 Jadi Pesawat Pertama Setelah 35 tahun yang Mendarat di Bandara Ngloram Cepu
Maskapai penerbangan Nam Air jenis ATR 72-600 mendarat di Bandara Ngloram, Cepu, Blora, Rabu (30/12/2020). Penerbangan ini untuk membuktikan kelayakan
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Maskapai penerbangan Nam Air jenis ATR 72-600 mendarat di Bandara Ngloram, Cepu, Blora, Rabu (30/12/2020). Penerbangan ini untuk membuktikan kelayakan bandara.
Dalam penerbangan tersebut, ATR 72-600 tersebut berangkat dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Sekitar pukul 07.58 WIB, pilot Kapten Kurniawan Akbar dan co pilot Musanif Renggo berhasil mendaratkan pesawat di Ngloram.
Sedikitnya, ada sekitar 10 orang yang turut dalam rombongan pesawat tersebut. Satu di antaranya staf ahli Menteri Perhubungan, Chris Kuntadi. Kedatangan rombongan itu disambut oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho.
"Kalau tidak layak, tidak mungkin ada pendaratan pesawat. Dan sudah siap untuk penerbangan komersil," ujar Chris Kuntadi.
Menurutnya, Ngloram saat ini cukup untuk pesawat jenis ATR guna melayani masyarakat. Kemudian tiket, nanti akan dibicarakan dan ditentukan dengan maskapai. Kalau bisa, katanya, untuk awal tiket bisa disubsidi pemerintah daerah.
"Kepala Bandara Ngloram juga bertanggungjawab melakukan loby ke maskapai lain seperti Citylink dan Wings Air," kata dia.
Sementara itu Djoko Nugroho mengatakan, bandara Ngloram bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membuka akses menggunakan pesawat. Pihaknya akan menyosialisasikan kepada masyarakat.
"Ini daya tarik luar biasa. Apa pun kami pertaruhkan. Bandara harus terus kita bangun dan yang lain sementara mengalah dulu," ujar dia.
Sementara itu Kepala Bandara Dewadaru Karimunjawa yang juga membawahi Bandara Ngloram menjelaskan, Ariadi Widiawan mengatakan, mendaratnya pesawat reguler ATR 72 bukan berarti perjuangan selesai. Menurutnya, ini adalah awal dan selanjutnya akan melakukan lobi dengan pihak Wings Air dan Citylink.
"Target kedepan bisa membuka rute Surabaya-Ngloram (Cepu)," kata dia.
Diketahui, Bandara Ngloram dibangun sejak orde baru. Kemudian sempat beroperasi pada 1970-1984 sebagai bandara khusus. Kemudian bandara tersebut pernah digunakan hanya untuk kepentingan Pertamina EP, Pusdiklat Migas, dan pengajar di Akamigas.
Kemudian setelah dilakukan pembangunan pertama, pada awal 2020 dilakukan uji coba di bandara tersebut menggunakan pesawat kalibrasi King Air B200 GT. (goz)