Seorang Diamankan Petugas Dalam Eksekusi Alihfungsi Lahan Pangkalan Truk Banyuputih Kabupaten Batang

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Pangkalan truk Banyuputih resmi ditutup oleh Pemkab Batang, Selasa (29/12) lalu. 

Pangkalan truk itu akan dialihfungsikan menjadi Islamic Center Batang.

Alihfungsi lahan itu juga sudah di sosialisasikan beberapa waktu lalu. 

Bahkan Pemkab Batang memberikan ganti rugi bagi masyarakat yang menempati lahan negara tersebut. 

Meski demikian, penutupan diwarnai penolakan sejumlah warga dan sempat memanas. 

Hal itu pun berujung pada penangkapan salah satu peserta penolakan yang dianggap sebagai provokator. 

Penangkapan seorang warga tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Limpung, AKP Yorisa Prabowo. 

"Yang diamankan bernama Parwito, ia diamanatkan karena menghalangi proses alihfungsi lahan," ujarnya, Rabu (30/12/2020).

Dilanjutkannya, Kepolisian hanya bertugas mengamankan proses penutupan pangkalan truk. 

"Karena tanah negara dan dikembalikan ke negara lagi, jadi kami bertugas mengawal keamananan prosesnya," ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dishub Kabupaten Batang, Murdiyono, mengatakan, sosialisasi terus dilakukan sebelum eksekusi alihfungsi. 

"Kami tidak hanya menutup, tapi juga mengganti rugi warga yang menempati lahan negara itu. Ada 104 warga yang mendapat ganti rugi," imbuhnya. 

Ditambahkannya, dalam alihfungsi, sejumlah warung dibongkar, dan pemilik bangunan mendapat ganti rugi Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. 

"Untuk luas lahan warung yang dibongkar 40 meter diganti sebesar Rp 2 juta, dan warung 40-80 meter Rp 2,5 juta. Sementara warung 80 - 100 meter mendapat Rp 3 juta, serta penyewa lahan yang tidak membangun mendapat Rp 500 ribu," tambahnya. (bud)