Sejarah Tahun Baru
Ini Alasan Masyarakat Mesopotamia Rayakan Tahun Baru Pada Bulan Maret 2021
Namun masyarakat Mesopotamia, masyarakat yang hidup di tepian sungai Efrat dan Tigris di Negara Iraq, merayakan pergantian tahun setiap tanggal 20 ata
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Pergantian tahun merupakan salah satu budaya perayaan yang menandai dimulainya hitungan hari pertama pada tahun berikutnya.
Pergantian tahun pada kalender Masehi jatuh pada 31 Desember 2020. Awal tahun dimulai pada tanggal 1 Januari, begitu pula di Indonesia.
Namun masyarakat Mesopotamia, masyarakat yang hidup di tepian sungai Efrat dan Tigris di Negara Iraq, merayakan pergantian tahun setiap tanggal 20 atau 21 atau 22 Maret.
Pada tahun 2021, mereka akan merayakannya di tanggal 21 Maret.
Mereka merayakannya saat matahari berada tepat di atas khatulistiwa.
Baca juga: Kaesang Pangarep Bocorkan Chat Gibran Minta Ditransfer Rp 35 Ribu: Saldomu Ki Piro
Baca juga: Heboh Rumah Hantu Darmo Surbaya, Cerita Pesugihan hingga Ruang Bawah Tanah
Baca juga: Cerita Mistis Neng Syarifah Sinden Ronggeng Dibunuh Jadi Tumbal, Jadi Sering Terjadi Kecelakaan
Baca juga: Ibu Wijin Minta Putranya Jaga Gisel: Temenan Dulu Tapi Jagain
Perbedaan tersebut terjadi karena masyarakat Mesopotamia tidak memperhitungkan seperempat hari yang tersisa dalam satu tahun.
Dilansir dari Time.com, pada 46 Sebelum Masehi, Seorang Kaisar Roma bernama Julius Caesar memutuskan untuk mengganti penanggalan.
Dalam mendesain kalender baru tersebut, Julius Caesar dibantu oleh ahli astronomi dari Iskandariyah bernama Sosigenes.
Julius menggunakan revolusi matahari sebagai acuan dalam membuat penanggalan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Mesir Kuno.
Satu tahun dalam penanggalan Julius Caesar dihitung sebanyak 365 1/4 hari atau 365,25 hari, sedangkan masyarakat Mesopotamia tidak menghitung kelebihan seperempat hari tersebut.
Dalam kurun 268 tahun, terdapat perbedaan hari, sehingga tahun baru antara masyarakat Mesopotamia berbeda 67 hari dengan penanggalan baru yang dibuat Julius Caesar .
Julius Caesar mengurangi 67 hari dari tahun baru Mesopotamia, sehingga mulai 45 SM pergantian tahun dimulai pada 1 Januari.
Julius Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun sekali, satu hari ditambahkan pada bulan Februari, untuk menghindari penyimpangan dari seperempat hari dalam setiap tahunnya. (tribunjateng)
Baca juga: Sinopsis Extreme Job Movievaganza Trans7 Pukul 19.30 WIB Detektif Jadi Koki Restoran Ayam
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 SD Halaman 47 48 49 dan 50 Membangun Masyarakat Sejahtera
Baca juga: Indonesia Jadi Negara Pertama di Dunia yang Miliki Industri Baterai Mobil Listrik Hulu-Hilir
Baca juga: Sinopsis Train to Busan Movievaganza Trans7 Pukul 17.00 WIB Ribuan Zombie Menyerang Kereta